SajianSedap.com - Organ intim memang baiknya selalu dalam keadaan kering.
Soalnya, kondisi lembab pada organ intim bisa bikin bakteri berkembang dengan lebih cepat.
Selain itu, organ intim yang lembab juga bisa menimbulkan jamur sampai gatal.
Nah, salah satu cara membuat organ intim tetap kering adalah dengan mengeringkannya dengan handuk.
Tapi, ada 3 aturan pakai handuk untuk mengeringkan organ intim yang harus Anda tahu.
Catat baik-baik sebelum nyesel, ya.
Sebagai area yang sensitif, organ intim memang disarankan tidak dalam kondisi yang lembap.
Sebab, hal tersebut bisa mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan kuman.
Untuk menghindari hal itu terjadi, maka saat mengeringkan organ intim, terutama menggunakan handuk, ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan.
Wah, kira-kira apa saja ya?
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda, mengatakan, tak masalah jika ingin mengeringkan organ intim dengan handuk.
“Boleh-boleh saja. Bahkan, organ intim memang disarankan untuk selalu dalam kondisi kering. Tapi, kering yang dimaksud tentu masih dalam batas kewajaran, bukan kering sekali,” ujar dr. Ivander.
Selain handuk, tisu atau toilet paper juga boleh digunakan untuk mengeringkan organ intim.
“Artinya, penggunaan handuk, tisu, atau toilet paper itu boleh digunakan untuk menjaga kelembapan organ intim agar tidak terlalu berlebihan,” sambungnya.
Meski begitu, agar lebih aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan handuk untuk mengeringkan organ intim.
Menurut dr. William, mengganti handuk secara rutin penting untuk dilakukan.
Handuk setidaknya digunakan cukup sampai dua atau tiga kali, lalu segera diganti.
“Handuk harus selalu diganti. Atau maksimal, handuk digunakan hanya dua sampai tiga kali, lalu diganti,” kata dr. Ivander saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Kamis (4/3/2021).
Penggunaan handuk yang terlalu sering bisa mengakibatkan kondisi lembap terjadi.
Hal itu perlu diwaspadai karena bisa mempermudah berkumpulnya bakteri dan jamur.
“Handuk tidak dibiarkan dalam keadaan lembap terlalu lama. Karena, hal tersebut akan mempermudah kolonisasi bakteri dan jamur,” ucap dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda.
Baca Juga: Jika Ingin Handuk Tidak Bau Apek, Ternyata Gunakan 2 Bahan Ini saat Dicuci
Hal ketiga yang patut diperhatikan adalah soal pemakaian handuk.
dr. Ivander menuturkan, handuk pribadi sebaiknya tidak dipakai oleh orang lain.
“Pastikan handuk hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, tidak bersamaan dengan orang lain,” pungkas dr. Ivander dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (4/3/2021).
Nah, itu dia hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengeringkan organ intim dengan handuk. Jangan sampai lupa, ya.
Jika Anda salah satu dari mereka yang selalu berpikir bahwa Penyakit Menular Seksual (PMS) hanya dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit, hubungan seksual atau transfusi darah, bersiaplah untuk kaget.
Soalnya, China Daily baru-baru ini membahas tentang sprei dan handuk yang tidak bersih di hotel bintang lima Beijing.
Seorang pakar penyakit menular mengatakan beberapa penyakit menular seksual dapat ditularkan melalui handuk yang terkontaminasi.
Ia menambahkan, bakteri pada seprei juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare
Berangkat dari hal itu, asiaone.com pun menyelam lebih dalam untuk mengungkap kebenaran isu ini.
Penelusuran di web menampilkan banyak akun yang tampaknya mendukung argumen tersebut.
AsiaOne juga bertanya kepada para ahli di Singapura apakah kontak dengan seprai dan handuk kotor benar-benar dapat menyebabkan flu perut dan menginfeksi kita dengan penyakit menular seksual.
Baca Juga: Tips Menghilangkan Bercak Abu-abu di Handuk, Bisa Bersih Tak Berbekas Pakai Cara Ini
Singkatnya, jawabannya adalah ya untuk keduanya.
Dr Leong Hoe Nam, Dokter Penyakit Menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena menjelaskan bahwa beberapa PMS dapat disebarkan melalui seprai dan handuk yang terkontaminasi.
Semakin lembab permukaan atau lingkungan penahan, semakin baik kelangsungan hidup materi menular.
Menurut Dr Leong, PMS seperti gonore ditemukan bertahan di handuk hingga 24 jam, dan klamidia terdeteksi di permukaan plastik hingga 45 menit.
Virus penyebab herpes genital juga menular melalui kontak non-seksual, bertahan hingga dua jam di luar tubuh.
Jika Anda tidak tahu, ada beberapa jenis PMS, menurut WebMD.
PMS bakteri termasuk klamidia, gonore, dan sifilis. PMS virus termasuk HIV, herpes genital, kutil kelamin (HPV), dan hepatitis B.
Beberapa PMS, misalnya parasit trichomonas vaginalis, atau trich, dapat bertahan hampir satu jam di luar tubuh. Ini menyebabkan infeksi vagina pada wanita dan infeksi uretra pada pria, tetapi mudah disembuhkan.
Kutu kemaluan, juga dikenal sebagai kepiting, juga dapat menyebar dari seprai dan handuk yang terinfeksi, kata emedicinehealth.com.
Bagaimana dengan flu perut atau keracunan makanan?
"Bakteri dapat bertahan hidup di sprei, meja, dll, selama berhari-hari," kata Dr Leong.
"Mereka dapat bertahan hidup pada benda mati selama 24 jam. Dan ketika Anda membalik atau memukul-mukul selimut atau sprei, Anda menyemprotkannya, membuat transmisi lebih efektif. Bernapaslah, dan bakteri itu akan masuk ke tubuh!"
Dr Leong menawarkan beberapa tips untuk menghindari kemungkinan tertular PMS saat Anda berlibur.
1. Hindari berbagi handuk. Ini masalah kesehatan.
Selain berbagi PMS yang tidak diinginkan, Anda pasti dapat berbagi bakteri lain, termasuk MRSA.
2. Jaga kebersihan area kita. Jika kita mengacaukannya, kita membersihkannya.
3. Semakin kering lingkungan, semakin rendah risikonya.
Menjaga permukaan kontak tetap kering meminimalkan risiko kontaminasi.
Tetapi untuk PMS seperti HIV, sifilis dan hepatitis B dan C, Dr Leong memastikan bahwa ini tidak dapat ditularkan melalui seprai dan handuk basah.
Berhati-hatilah.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR