Anda akan merasakan "kerutan lemak" pada kulit asli, juga kekenyalan yang lembut dan rasa yang sedikit tidak merata.
Kulit imitasi biasanya terasa dingin dan halus saat disentuh karena tidak "bernapas" seperti kulit asli yang pori-pori dengan bentuk tidak beraturan.
Kulit imitasi mungkin dibuat dengan bentuk yang terlihat seperti pori-pori, tetapi polanya sangat merata dan berulang.
Saat Anda duduk di atas jok kulit asli, ini lebih hangat dan lebih lentur daripada bahan sintetis buatan.
Kulit asli memiliki aroma khas yang tidak dapat ditiru pada bahan kulit sintetis.
Cium aroma sofa berbahan kulit untuk menentukan keasliannya.
Jika kain berlapis mengeluarkan aroma yang kaya dan menarik, kemungkinan besar itu adalah kulit asli.
Kulit asli yang lebih halus dan tidak diproses memancarkan aroma yang lebih kuat dan lebih kaya daripada kulit asli yang telah melalui proses mekanis yang lebih banyak.
Misalnya seperti pewarnaan, buffing, pengamplasan, dan penambahan lapisan atas pelindung.
Kulit imitasi mungkin juga memiliki bau kimiawi yang tidak sedap yang berasal dari serat sintetisnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Membedakan Sofa Kulit Asli dan Imitasi"
Baca Juga: Trik Melenyapkan Noda Di Sofa, Cukup Pakai 1 Bahan ini Bikin Kotoran Langsung Terangkat
KOMENTAR