Volume yang bertambah ini akan mendorong keramik terlepas dari adukan semennya.
Besarnya tekanan menyebabkan peristiwa terangkatnya keramik dan menimbulkan bunyi keras, seperti ledakan.
Penyebab terjadinya popping adalah karena pemasangan keramik atau lantai yang terburu-buru.
"Ketika adukan belum kering, masih dalam proses evaporasi kemudian nat (semen pengisi celah antar keramik) sudah ditutup semen," lanjut dia.
Dengan begitu, celah antar keramik belum kering sempurna dan ada uap air yang terjebak di bawah keramik, sehingga terjadi popping atau keramik menggelembung dan bisa juga meledak secara tiba-tiba.
Sementara itu, Ariko mengatakan, kejadian popping bisa terjadi di lantai-lantai atas juga.
Menurut dia, ada perbedaan penyebab popping antara lantai dasar dengan lantai atas.
Untuk lantai atas karena adanya rembesan air, di mana hal ini membuat lapisan tanah bawah keramik menjadi lembab.
Kemudian, bisa karena tidak ada lapisan lantai kerja sehingga ada rembesan air dari bawah. Prinsipnya karena adanya uap air yang terperangkap.
"Untuk lantai dasar penyebabnya tadi salah satunya terlalu tergesa menutup celah antar keramik sebelum kering sempurna," ujar Ariko.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR