Tidak berpengaruh pada berat keramik Di sisi lain, Ariko mengatakan bahwa berat keramik tidak terlalu menjadi persoalan dalam popping.
"Walau memang makin tipis/ringan keramik makin mudah terdorong sama uap air, kalau makin besar/berat tentu perlu uap air yang cukup untuk ngangkat keramik atau mencari celah berikutnya untuk melepaskan uap air," jelas Ariko.
Ia menegaskan, yang menjadi persoalan pertama adalah uap air yang harus dikelola lebih dulu.
Jika lantai keramik di rumah Anda sudah mengalami popping, maka solusi satu-satunya memang harus dibongkar dan dipasang ulang.
"Iya, bongkar dulu, lalu pasang lagi," lanjut Ariko.
Dilansir dari Kompas.com, (10/2/2012), popping bisa dicegah dengan cara-cara sebagai berikut:
Pemasangan keramik lantai dilakukan dari bagian tengah ke bagian tepi yang berbatasan dengan dinding.
Beri jarak antara lantai dan dinding sekitar 2 mm sebagai ruang bagi muai-susutnya keramik.
Ruang muai-susut tersebut berguna ketika keramik memuai, karena perbesaran volumenya masih dapat ditampung oleh jarak tersebut sehingga lantai tidak akan terangkat.
Pada celah antara keramik dan dinding dapat juga dipasangi bantalan karet atau busa agar tampilan lantai lebih rapi.
Karena sifatnya, karet atau busa ini akan mampu menampung perbesaran volume yang dihasilkan saat keramik memuai.
Baca Juga: Cara Ngepel Lantai Keramik Supaya Kesat Tanpa Sabun Lantai, Cuma Modal 3 Bahan Ini Saja
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR