Bekas urine kucing yang masih baru dapat dibersihkan dengan kain lap atau tisu dapur.
Setelah bersih bekas urine kucing, bilas area itu dengan air dan keringkan.
Kemudian larutkan sabun cuci piring dengan air, semprotkan pada area lantai dimana kucing tersebut buang air kecil.
Gosok lantai yang telah dikotori dengan sikat gigi bekas atau sikat nilon. kemudian bilas area itu dengan air dingin.
Sementara itu, untuk noda atau kotoran urin kucing yang sudah lama di lantai, namun masih berabu dapat dibersihkan dengan menggunakan cuka putih.
Caranya yaitu dengan melarutkan satu bagian cuka dengan satu bagian air. Cuci ubin atau lantai yang bernoda dengan kain lembut.
Jika baunya berasal dari nat keramik, celupkan sikat gigi ke dalam cuka murni lalu gosokkan sikat pada nat.
Namun sebelum menggunakannya lebih banyak, uji terlebih dahulu pada area kecil, karena sifat asam pada cuma dapat membuat ubin tergores.
Saat uji coba, aplikasikan beberapa tetes cuka di atas lantai, biarkan selama beberapa jam.
Setelah itu, periksa kembali untuk melihat apakah menyebabkan kerusakan atau tidak.
Namun jika tidak ada kerusakan akibat cuka tersebut, silakan campurkan air dan cuka untuk membersihkan area lantai yang terdapat urine kucing.
Baca Juga: Trik Mudah Menghilangkan Bau Jamur pada Pakaian, Ternyata Bisa Pakai Pasir Kucing, Kok Bisa?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR