SajianSedap.com - Wawancara kerja merupakan salah satu tahapan penting bagi fresh graduate dalam proses melamar pekerjaan.
Tahapan ini cukup menentukan apakah calon karyawan lanjut ke dalam proses berikutnya atau harus berhenti karena sejumlah pertimbangan yang dilakukan oleh perusahaan.
Biasanya, wawancara kerja dilakukan perusahaan untuk mengenal lebih dekat calon karyawan, baik dari segi pemikiran, tanggung jawab tentang pekerjaan tersebut, hingga apakah nilai-nilainya sejalan dengan nilai perusahaan.
Satu hal yang pasti ditanyakan HRD perusahaan kepada pewawancara saat wawancara kerja adalah pertanyaan tentang gaji.
Pertanyaan ini diberikan untuk mengetahui apakah mereka bisa membayar jasa kita atau tidak.
Setiap orang pasti ingin besaran gaji yang setinggi-tingginya. Namun, kita tentu tak ingin memberikan angka yang terlalu tinggi sehingga keluar dari kisaran gaji yang bisa diberikan perusahaan.
Namun, jika besaran gaji yang disebutkan terlalu rendah, pewawancara jadi punya ruang untuk menawarkan gaji yang lebih rendah lagi dan bisa jadi kita dibayar di bawah angka kompensasi yang layak.
Sayangnya, sulit juga menentukan besaran gaji untuk detil pekerjaan yang belum kita jalani sebelumnya atau mempelajari lebih dalam tentang posisi pekerjaan yang dilamar.
Untuk memberikan jawaban yang cerdas dan tepat, Anda bisa mengikuti tips-tips berikut ini sebelum menjawabnya.
Melansir the Balance Careers, beberapa cara yang perlu dilakukan dan pertimbangan yang harus dimiliki antara lain.
Pertimbangan ini bisa mengarahkan Anda ke pilihan angka gaji yang tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Yuk simak!
Baca Juga: Pantas Teman Kerja Kariernya Naik Terus, Ternyata 5 Hal di Ruangan Kantor Ini jadi Rahasia Suksesnya
Melakukan riset gaji membuat kita dapat menuliskan kisaran gaji yang wajar untuk diajukan. Gunakan situs yang menyediakan data mengenai rata-rata dan estimasi gaji.
Untuk mengetahuinya, kita bisa mengetikannya di kolom penelusuran Google.
Mengintip situs lamaran kerja juga bisa memberi kita gambaran tentang kisaran gaji di sebuah perusahaan untuk posisi yang kita lamar. Jangan lupa untuk memerhatikan juga lokasi perusahaan.
Sebab, gaji di kota A dapat sangat berbeda dari kota B atau kota C.
Meskipun riset penting, namun ingat pula untuk selalu mengikuti intuisi. Kita tentu tidak mau mengajukan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Setelah menentukan kisaran gaji, tuliskan pula "dapat dinegosiasikan (negotiable)". Ini untuk menyampaikan bahwa kita fleksibel dengan penawaran yang diberikan.
Lebih lanjut, kita bisa mengatakan bahwa ekspektasi gaji tersebut sejalan dengan pengalaman dan kualifikasi diri kita.
Sampaikan bahwa, "jika pekerjaan ini tepat untuk saya. Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan dalam gaji".
Kalimat semacam ini sangat menunjukkan bahwa kita mau melakukan negosiasi.
Banyak kandidat ragu atau malu mengajukan angka karena khawatir itu akan memengaruhi penilaian pewawancara.
Padahal, tunjukkan bahwa kita mampu bernegosiasi, tapi sampaikan hal ini hanya jika kita ditanya.
Hindari kebiasaan menulis angka gaji secara spesifik. Sebab, ini akan membuat kita tampak seperti tidak mau mengalah. Pastikan kita mengedepankan negosiasi.
Cobalah mengingat gaji kita saat ini sebagai titik awal sebelum akhirnya menulis kisaran gaji pada surat lamaran kerja yang kita isi.
Hal ini bisa kita lakukan terutama jika bekerja di bidang yang sama. Sekalipun perusahaan sebelumnya dikenal memberikan gaji yang rendah, asumsikan bahwa gaji saat ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Jika kita bekerja di kota atau wilayah berbeda, pikirkan pula biaya hidup yang mungkin dikeluarkan jika diterima di perusahaan tersebut.
Pastikan angka yang kita tulis dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup kita.
Pindah ke perusahaan baru artinya kita bisa menaikkan gaji. Cobalah menaikkan 15-20 persen besaran gaji.
Pastikan angka kenaikan masih wajar untuk industri dan level pengalaman kita.
Saat menjawab pertanyaan gaji, kita juga bisa mengatakan hal seperti, "berdasarkan 10 tahun pengalaman saya di bidang ini, saya berharap kisaran gaji sekian."
Sebelum menyebutkan angka, ingatkan pewawancara bahwa dia seharusnya menawarkan kisaran gaji sejak awal.
Cobalah teknik story telling atau bercerita seperti menceritakan pengalaman.
Teknik ini dapat dijadikan sebagai strategi untuk tampil unik dan menonjol dibandingkan kandidat lainnya.
Namun, kamu harus menyesuaikan cerita yang akan disampaikan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh pewawancara.
Ceritakanlah konteks cerita, misalnya pengalaman apa yang akan diceritakan, tugas-tugasnya meliputi apa saja, dan konteks terkait lainnya.
Dalam memberikan jawaban, usahakanlah menjawab sesuai dengan permintaan pewawancara dan hindari sikap bercerita yang berlebihan atau bertele-tele.
Namun, sangat penting untuk bersikap dan berbicara jujur selama proses wawancara dan tidak boleh melebih-lebihkan cerita kemampuan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Asal, Ini 6 Cara Jawab Pertanyaan Gaji dalam Wawancara Kerja
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR