SajianSedap.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya Pertalite beberapa waktu lalu, membuat banyak orang putar otak untuk mengoptimalkan pembelian dan penghematan bensin.
Salah satunya dengan mengikuti kebiasaan banyak orang tentang waktu yang tepat untuk melakukan pengisian BBM.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa pemilik kendaraan sebaiknya melakukan isi bensin pada malam hari.
Disebutkan untuk melakukan hal ini agar mendapatkan bensin lebih banyak dibandingkan saat mengisinya di siang hari.
Ini tentu cara yang menggiurkan bagi pemiliki kendaraan untuk mendapatkan keuntungan dalam pembelian, terutama masalah takaran dan penguapan.
Bukan tanpa alasan, sebab karakter bahan bakar memang yang mudah menguap di siang hari.
Terlebih lagi jika bahan bakar tersebut ditempatkan di dalam tangki berbahan logam, efek pemuaiannya pun akan menjadi lebih cepat.
Lantas, benarkah hal tersebut?
Berikut ini faktanya yang dijabarkan langsung oleh ahlinya.
Bila dijelaskan, hal itu berhubungan dengan kondisi cuaca dan lingkungan.
Kebanyakan orang percaya bahwa udara yang dingin tekanan di dalam tangki pun menjadi padat.
Dilansir dari Kompas, Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi mengatakan, belum tentu sedemikian besar pengaruhnya.
Asumsinya, volume bahan bakar dan tekanan udara karena suhu dan cuaca sifatnya sementara.
Ia menjelaskan, kandungan udara dingin atau panas yang masuk di dalam tangki akan berdiri sendiri-sendiri.
Nantinya, cairan bahan bakar terkompresi pembakaran mesin, tetapi udara hanya masuk sebagai sirkulator di ruang hampa.
"Tidak ada pengaruhnya, isi bahan bakar memang dikatakan padat karena sifat udara yang mengisi tempat kosong. Tapi, bensin kan hidrokarbon, istilahnya nanti memisahkan diri. Udara, air, dan bahan bakar, tidak mungkin menyatu," tutur Widya.
Namun demikian, Widya menambahkan, suhu bahan bakar tetap turun bila cuaca dingin.
Hanya saja, menurutnya, udara berubah sesuai sifat alamiah, kondensasi akan menciptakan kandungan air yang tinggi.
Bukan menjadi padat, tetapi kata dia, perhitungan bobot massa bahan bakar bertambah berat, namun termanipulasi.
Antara bahan bakar, dan air seperti menunjukkan isi tangki benar-benar penuh.
"Sepintas penuh, full tank. Tapi, kan ada kandungan lain selain bahan bakar murni. Air mengendap di dasar, bensinnya larut ke mesin," kata Widya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Business Unit Head SPBU Pertamina Cirebon Agung Santoyo.
Baca Juga: Cara Mudah Bayar Pajak Motor TANPA BPKB Sampai KTP Asli, Pas Buat yang Masih Kredit
“Satu liter bensin waktu suhu dingin dan satu liter bensin waktu panas, jika ditimbang pasti beratnya tidak sama,” ujar Agung Santoyo saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Agung melanjutkan, sudah pasti akan lebih berat yang suhunya dingin.
Namun, untuk perbedaannya tidak terlalu berpengaruh pada perubahan volume bahan bakar.
Untuk Jakarta, suhu siang hari bisa mencapai 32 derajat celcius, saat malam akan turun menjadi 29 hingga 30 derajat celcius.
Perbedaan dua derajat itu tidak terlalu berpengaruh pada perubahan volume bahan bakar.
“Kalau untuk jumlah tidak terlalu signifikan, apalagi di isi ke tangki mobil atau motor. Kecuali mobil truk yang kapasitas tangki pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 8000 liter,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mitos atau Fakta, Isi Bensin Saat Malam Hari Takarannya Lebih Banyak
Baca Juga: Awas Jadi Korban Tagihan Pajak Nyasar! Ini Pentingnya Blokir STNK Jika Mobil dan Motor Sudah Dijual
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR