SajianSedap.com - Pemasangan KB spiral bukan jadi hal aneh lagi di Indonesia.
KB sendiri sebenarnya memiliki banyak jenisnya.
Namun, KB spiral dipilih karena dirasa tak perlu repot untuk ingat minum obat KB.
Hasil penelitian menegaskan bahwa suntik KB merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
Tapi nasib bahas dialami oleh seorang wanita setelah memasang KB spiral.
Ia sampai mengalami pendarahan dalam.
Kok bisa ya ?
Kb spiral alias kontrasepsi intrauterine device (IUD) adalah salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal.
KB spiral beda dengan KB lainnya.
Kb Spiral di tana, di dalam tubuh wanita.
Kb Spiral berbahan dasar plastik di tanam di dalam uterus wanita.
Proses pemasangan KB spiral hanya hitungan menit.
KB spiral dipasang hanya dalam waktu 15-25 menit.
Setelah itu pengguna KB spiral tidak perlu repot rutin minum ini itu atu pasang ini itu saat di masa subur.
Keuntungan dari perangkat KB spiral yang berbentuk berbentuk T berukuran kecil ini antara lain, tahan lama, dinilai lebih efektik mencegah kehamilan dan boleh digunakan oleh ibu menyusui.
Namun, ada kemungkinan alat ini dapat berpindah tepat atau bahkan keluar dari uterus.
Jika hal ini terjadi, kemungkinan akibatnya bisa fatal, seperti wanita bernama Tanai Smith asal Baltimore, Amerika Serikat.
Wanita 25 tahun ini kehilangan indung telur, rahim hingga jari kakinya setelah alat IUD masuk ke dalam perutnya.
Melansir Intisari dari Fox News, Smith mulai menggunakan KB Spiral ini senam minggu setelah kelahiran putrinya pada 2014.
Ginekolog yang menangani menyarankan Smith untuk melakukan pemeriksaan tahunan, namun pada 2017 sang dokter menemukan ada yang salah dari alat kontrasepsinya.
Hingga Smith harus melakukan USG untuk mengetahui di mana lokasi KB Spiral tersebut karena sang ginekolog tidak dapat menemukannya saat pemeriksaan.
Baca Juga: Berapa Biaya Pemasangan KB di Bidan dan Puskesmas? Ini Daftarnya Terbaru Tahun 2022
“Suatu saat di bulan November saya di tempat kerja mulai merasakan sakit yang tajam di sisi kanan bawah perut saya dan yang pertama terpikir apakah ini IUD?” tulis Smith.
Ia pun langsung ke ruang gawat darurat ketika semakin memburuk.
Smith mengatakan ia pun dikirim ke ruangan rontgen, dan hasilnya menunjukkan alat kontrasepsi miliknya sudah berpindah tempat ke perutnya.
“Ia bilang saya harus dioperasi. Saya bertanya, bagaimana mereka mengeluarkannya, dan dia bilang mereka akan memotong tepat di bawah pusar dan menggunakan endoskopi.”
Setelah bangun dari operasinya pada 13 Desember, ia diberitahu KB Spiralnya telah pecah berkeping-keping hingga masuk ke livernya.
Setelah operasi tersebut Smith diperbolehkan pulang walau masih berdarah-darah, tetapi akhirnya harus dilarikan kembali ke rumah sakit.
“Saya mengalami perdarahan dalam,” kata Smith. “Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu.”
Smith mengatakan organ-organ tubuhnya mulai gagal berfungsi, dan dia ditempatkan di ventilator.
"Pada akhir minggu ketiga saya di rumah sakit, sensasi kembali ke tangan saya sementara jari-jari kaki saya mulai menghitam akibat nekrosis, kematian jaringan karena kehilangan aliran darah," tulis Smith pada Facebook-nya.
Hal ini tentu membuat Smith berat karena ia harus mengamputasi jari-jari kakinya akibat KB Spiral.
“Pada 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya. "
Baca Juga: Pengantin Baru Kudu Tahu, Masa Tidak Subur Wanita Jika Belum Ingin Hamil, Ternyata Waktu-waktu Ini
Jari kaki Smith akhirnya diamputasi pada awal Mei, dan mengatakan dia tidak dapat kembali ke sekolah atau salah satu pekerjaan paruh waktunya.
Dia mengatakan, kemungkinan alasan IUD yang terpasang pada terusnya masuk ke perut adalah karena pemulihan rahim mendorongnya ke atas, atau pengetatan otot-ototnya selama setiap siklus menstruasi memaksa perangkat itu ke atas.
Untuk menghindari kejadian seperti Smith ini, wanita yang menggunakan KB Spiral sudah seharusnya memeriksa tali untuk memastikan apakah alat kontrasepsi ini masih dalam posisi yang tepat atau tidak.
Berikut cara mudah memeriksa apakah alat masih terpasang di tempat yang benar.
1. Bersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum memeriksanya.
2. Duduk dengan posisi nyaman atau jongkok di lantai, intinya pilih posisi yang mudah untuk menjangkau bagian dalam miss V.
3. Masukkan jari tengah atau telunjuk ke dalam miss V sampai menyentuh serviks.
Serviks akan terasa hangat dan kenyal seperti ujung hidung kita, kontras dari otot-otot miss V yang halus.
Biasanya tali spiral akan diletakkan di daerah serviks.
4. Cobalah untuk mengingat posisi dan panjang tali.
Umumnya, kita dapat memeriksa IUD dua hingga tiga kali seminggu atau setidaknya satu kali dalam tiga bulan.
Baca Juga: Bukan untuk Wanita Saja, Ini Cara KB Vasektomi Gratis dengan BPJS Bagi Pria
Untuk memudahkan, catatlah tanggal setiap melakukan pemeriksaan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR