"Sejujurnya itu tidak terlalu sulit, ada banyak kesalahpahaman di luar sana, orang mengira Muslim menyiksa diri sendiri dengan berpuasa, tetapi itu tidak benar, kami melakukannya untuk melepaskan kebiasaan buruk kami dan menjadi muslim yang lebih baik," kata mantan pemain Wigan Athletic tersebut.
Asosiasi sepak bola memberikan dukungan setiap tahunnya bagi pemain sepak bola Muslim menjelang Ramadhan.
Hal itu agar membuat pelatih dan manajer klub sepak bola paham akan pentingnya berpuasa saat Ramadhan bagi para pemain Muslim yang berada di klubnya.
Dr. Zafar Iqbal merupakan dokter olahragara di klub sepak bola Crystal Palace sekaligus konsultan kesehatan olahraga.
Dia mengungkapkan bahwa berpuasa dapat menjadikan seseorang lebih disiplin dan menghargai apa yang mereka miliki.
"Para pemain yang berpuasa mengatakan bahwa puasa membantu mereka secara mental serta membuat lebih disiplin dan menghargai apa yang dimiliki," kata Zafar.
Toleransi antar sesama juga ditunjukkan meskipun tidak semua pemain di klub menjalankan puasa.
Seperti saat Dr. Zafar di Liverpool, Luis Suarez sering mendatanginya dan mengingatkan waktu berbuka ketika matahari sudah terbenam.
Hal itu sekaligus membuat sang dokter tersentuh hatinya.
Mohamed Aboul-Ela merupakan dokter timnas Mesir, dia menggambarkan bagaimana mengatasi tuntutan bekerja saat menjalankan puasa.
"Kami selalu berusaha menyiapkan situasi terbaik bagi para pemain kami yang berpuasa, sebagai contoh, tim kami akan bertemu dengan timnas Uruguay pada Piala Dunia nanti setelah 30 hari menjalankan ibadah puasa, hal ini akan sangat berpengaruh bagi kebugaran para pemain," kata Mohamed Aboul.
Baca Juga: 5 Tips Kuat Puasa untuk Penderita Maag, Pantang Makan Makanan ini Saat Sahur dan Berbuka Puasa
"Para pemain membutuhkan banyak waktu agar tubuh mereka kembali ke keadaan normal, tetapi kami tidak memaksa mereka untuk tidak berpuasa, kami hanya menjelaskan bahwa tubuh mereka butuh nutrisi dari sudut pandang medis," jelasnya.
Berpuasa tidak serta merta menurunkan kualitas pemain ketika bermain di lapangan.
"Timnas Mesir banyak melakoni pertandingan ketika memasuki bulan Ramadhan, beberapa pemain tetap berkomitmen untuk berpuasa sedangkan beberapa lainnya mungkin tidak berpuasa," ujar Mohamed Aboul.
"Itu tidak menjadi masalah bagi kami, karena selama bertahun-tahun sangat jarang pemain yang tampil buruk atau pingsan karena kelelahan akibat berpuasa selama Ramadhan," tambahnya.
Faktor Piala Dunia akan menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain timnas Mesir yang berpuasa untuk menunjukkan kehebatan dan kekuatan mereka dibanding negara yang lain.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR