"Periode Ramadhan menjadi waktu yang menantang bagi para pemain sepak bola Muslim, karena profesi yang mereka jalani sangat menuntut kebugaran fisik," kata Islam Momani.
"Namun, aspek spiritual dan mental dapat menginspirasi dan memotivasi para pemain untuk dapat melangkah lebih jauh, hal ini memberi kekuatan mental mereka untuk jauh lebih fokus," tambahnya.
Aspek keagamaan yang kuat sangat berpengaruh terhadap keadaan berfikir seseorang.
Jika kehidupan spiritual berjalan dengan lancara, maka pikiran positif akan selalu menghiasi hidup, begitu juga sebaliknya.
Beberapa orang berfikir, kurangnya energi dan kekuatan dari tidak makan dan minum seringkali merupakan pemikiran utama dari mereka yang tidak berpuasa.
Namun, sebuah kasus membuktikan bahwa anggapan itu tidak benar bagi mereka yang tetap menjalankan ibadah puasa.
Mereka justru memperoleh ketenangan dalam berfikir.
Abdel-Zaher El Saqqa merupakan mantan bek timnas Mesir yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Turki.
Dia menjelaskan bahwa selalu berpuasa saat bulan Ramadhan meski harus menjalani pertandingan.
"Saya selalu bermain dengan baik saat berpuasa, dan itu merupakan salah satu permainan terbaik saya selama Ramdhan, walapun harus berbuka puasa ditengah pertandingan ketika adzan Magrib terdengar," kata Abdel.
Nathan Ellington yang pernah bermain di Liga Inggris juga mengakui bahwa berpuasa ketika terdapat pertandingan bukanlah hal yang sulit.
Baca Juga: Tips Kuat Puasa dengan Olahraga, Pilih Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat agar Tidak Gampang Haus
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR