Dilansir dari Kompas.com, kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.
Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.
Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.
Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk memproses zat gizi lain.
Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang.
Akibatnya, kita akan menambah makan gorengan lagi dan lagi dan menyebabkan terlalu banyak makan.
Kadang mungkin kita tidak sadar sudah memakan gorengan berapa potong.
Setelah berhenti makan gorengan, baru merasa perut sudah penuh dan kenyang.
Buka puasa dengan gorengan dapat menimbulkan keluhan yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap orang.
Mereka yang memiliki saluran pencernaan sensitif, gorengan dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heartburn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas).
Kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat mengakibatkan asam lambung naik.
Source | : | Gridkids.id |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR