Selain soda, minuman manis seperti jus buah dalam kemasan, kopi susu manis, boba, minuman instan juga memiliki risiko sejenis.
Melansir Medical News Today, sekaleng soda tanggung berukuran 12 oz (350 mililiter) mengandung 29,4-42 gram gula, atau setara 7-10 sendok teh gula.
Tak hanya minuman soda biasa saja yang tidak sehat, minuman soda diet juga tak baik bagi tubuh karena mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin.
Penelitian pada 2018 lalu menunjukkan, minum soda diet tidak dapat menurunkan risiko terkena diabetes.
Berikut sejumlah penyakit yang bisa muncul dari kebiasaan konsumsi minuman soda.
Penumpukan gula dalam jumlah besar bisa memicu fatty liver atau penumpukan lemak di hati.
Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di dalam tubuh, sedangkan pemanis soda yang biasanya berupa fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.
Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak.
Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah.
Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.
Hormon insulin mendorong glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh.
Tetapi, jika Anda hobi minum minuman manis seperti soda, sel tersebut lambat laun kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR