SajianSedap.com - Sosok Tata Dado memang tidak akan bisa dilupakan masyarakat Indonesia.
Komedian satu ini begitu legendaris dengan humornya yang mengocok perut.
Sayang, Tata Dado kini telah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa karena sakit diabetes yang dideritanya.
Sebelum meninggal, Tata Dado sudah beberapa tahun berjuang melawan sakit kronis ini.
Kabar sakitanya Tata Dado ini juga sempat bikin heboh lantaran tubuh Tata Dado sampai kurus kering selama sakit.
Seorang sahabat pun mengaku tak terkejut kalau Tata Dado menderita diabetes lantaran gaya hidupnya.
Ternyata, Tata Dado tak bisa lepas dari 1 minuman segar yang bisa meyebabkan diabetes ini.
Tata Dado diketahui dirawat karena penyakit diabetes.
Sang sahabat, Almarhum Dorce Gamalama juga pernah mengungkapkan minuman favorit semua orang ini justru yang memperparah penyakitnya.
Ingatan sang sahabat, Dorce Gamalama mundur ke belakang.
Banyak kenangan yang pernah dilewatinya bersama almarhum Tata Dado semasa hidupnya.
Keduanya sering jalan-jalan.
Mal (pusat perbelanjaan) paling sering menjadi tujuan mereka.
"Dulu saya suka jalan bareng sama Tata, bareng-bareng ke mall. Kami makan bareng, belanja," kenangnya, Senin, (18/3/2013), saat ditemui di rumah duka, Komplek Masnaga, Bekasi Barat.
Menurutnya, Tata suka minuman bersoda.
Hal itu kemudian berdampak terhadap kondisi kesehatannya.
Makanya, ia tak heran Tata sempat didiagnosa terkena diabetes.
Tata juga sempat menjalani perawatan intensif pada 2011, karena penyakit tersebut.
Kondisi Tata kian hari makin memburuk.
Terakhir, Dorce bertemu sepekan sebelum Tata meninggal.
Saat itu, ia melihat Tata sudah kesulitan untuk membuka matanya.
Ia kemudian memperkirakan Tata tidak akan bertahan lama.
Dan perkiraannya ternyata benar.
Sorenya Ia mendapat pesan singkat yang menyebutkan juniornya di Fantastic Girls itu meninggal dunia.
Ia sama sekali tidak terkejut karena sudah memperkirakannya.
Menurutnya, peristiwa itu mungkin merupakan jalan terbaik untuk Tata.
"Ini mungkin jalannya Tata untuk berpulang akhirnya kepada Allah Subhanallahu Wataala," tandasnya.
Dilansir Tribun Seleb, Tata Dado meninggal dunia pada Senin, (18/3/2013), pukul 17.25 WIB.
Beberapa hari sebelumnya, keluarganya berkumpul di kediamannya, Komplek Masnaga, Bekasi Barat.
Saat itu, Tata sempat bereaksi.
Tangan dan matanya bergerak dan raut wajahnya tampak bahagia.
Segenap keluarga mengira kondisi Tata mengalami perkembangan yang mengarah pada kesembuhan penyakitnya.
Baca Juga: Kasih Tahu Mertua, Gejala Diabetes Ternyata Bisa Kelihatan di Kulit, Begini Tanda-tandanya
Harapan tersebut membuncah.
Sebab, Tata sempat tidak sadarkan diri karena penyakit diabetes dan stroke yang dideritanya sejak 2011.
Namun, hari itu situasinya berubah.
Tata menghembuskan napas terakhirnya.
Dokter memastikannya pada pukul 17.25 WIB.
Sebelumnya, komedian yang membintangi "Lenong Rumpi" itu, sempat tersenyum.
"Enggak ada isyarat apa-apa. Tata meninggalnya mulus banget. Sebelum meninggal, Tata sempat tersenyum. Terus dia menghembuskan napasnya yang terakhir," ucap Rudi, manajer Tata Dado, Senin, (18/3/2013), saat ditemui di rumah duka.
Sebagai manajer sekaligus sahabat, Rudi ikhlas dengan kenyataan tersebut.
Hati-hati dengan minuman bersoda, jangan terlalu banyak mengonsumsinya.
Tahukah Anda, sekaleng soda sebanyak 350 ml mengandung setidaknya 140 kalori. Jumlah kalori tersebut setara dengan 1 porsi nasi putih ukuran kecil (105 g).
Perlu diketahui, segala jenis asupan tinggi gula seperti soda saat dikonsumsi secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.
Selain soda, minuman manis seperti jus buah dalam kemasan, kopi susu manis, boba, minuman instan juga memiliki risiko sejenis.
Melansir Medical News Today, sekaleng soda tanggung berukuran 12 oz (350 mililiter) mengandung 29,4-42 gram gula, atau setara 7-10 sendok teh gula.
Tak hanya minuman soda biasa saja yang tidak sehat, minuman soda diet juga tak baik bagi tubuh karena mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin.
Penelitian pada 2018 lalu menunjukkan, minum soda diet tidak dapat menurunkan risiko terkena diabetes.
Berikut sejumlah penyakit yang bisa muncul dari kebiasaan konsumsi minuman soda.
Penumpukan gula dalam jumlah besar bisa memicu fatty liver atau penumpukan lemak di hati.
Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di dalam tubuh, sedangkan pemanis soda yang biasanya berupa fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.
Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak.
Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah.
Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.
Hormon insulin mendorong glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh.
Tetapi, jika Anda hobi minum minuman manis seperti soda, sel tersebut lambat laun kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin.
Dalam kondisi seperti itu, pankreas akhirnya bakal membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah.
Imbasnya, kadar insulin dalam darah melonjak.
Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin.
Masalah resistensi insulin erat kaitannya dengan penyakit diabetes tipe 2.
Studi membuktikan, orang yang rutin minum sekaleng soda manis setiap hari lebih rentan terkena penyakit diabetes tipe 2.
Seperti disinggung di atas, kebiasaan mengonsumsi asupan tinggi gula seperti soda dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan kanker.
Asupan tinggi gula secara tidak langsung membuat orang rentan terkena penyakit jantung karena bisa memicu naiknya gula darah, trigliserida, dan lemak jahat di dalam tubuh.
Selain penyakit jantung, bahaya minuman soda juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
Studi yang melibatkan 60.000 orang dewasa menemukan, orang yang minum lebih dari dua kaleng soda manis per minggu berisiko terkena kanker pankreas 87 persen lebih tinggi ketimbang kalangan bukan peminum soda.
Studi lain pada wanita pascamenopause juga menyimpulkan, peminum soda lebih berisiko terkena kanker endometrium.
Sejumlah penelitian observasional membuktikan, bahaya minuman soda terbukti bisa meningkatkan risiko asam urat.
Asam urat ditandai dengan peradangan dan nyeri pada persendian, terutama di jempol kaki.
Demi meminimalkan risiko kesehatan pada minuman soda, ada baiknya Anda cukup sesekali atau menghindari minuman seperti ini.
Cukupi kebutuhan cairan setiap hari dengan minum air putih setidaknya delapan gelas.
Atau, tambahkan asupan cairan dari buah kaya air seperti semangka, melon, pepaya, pir, dan sebagainya.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR