SajianSedap.com - Makanan yang terlihat berwarna tentu saja akan menggugah selera.
Tidak mengherankan kini berbagai pewarna buatan laris manis di pasaran.
Dibanding dnegan pewarna alami, pewarna makanan pabrikan memang relatif ekonomis, apalagi untuk berjualan.
Namun perlu diperhatikan takaran yang digunakan.
Membahas pengenai pewarna makanan, terkadang memang sulit membedakan dengan pewarna alami.
Apalagi bagi Anda yang tidak terbiasa berkecimpung di dunia kuliner.
Bisa saja pewarna buatan yang digunakan bukan pewarna makanan, melainkan pewarna tekstil yang tenttunya berbahaya.
Karena itu, Anda perlu tahu cara membedakan pewarna alami dan pewarna buatan ini.
Tenang Anda tidak perlu pergi ke laboratorium unutk melakukan pengecekan.
Anda bisa melakukan tes sederhana berikut ini.
Seperti dikutip dari channel Youtube Science Media, berikut ini bahan dan alat-alatnya seperti pipet tetes, cutter dan wadah untuk sempel.
Baca Juga: Trik Mengatasi Pintu Kulkas yang Gak Mau Tertutup Rapat, Dijamin Berhasil Tanpa Perlu Panggil Tukang
Jangan lupa siapkan penghalus atau blender.
Penguji dalam video tersebut menggunakan pewarna alami dari bahan-bahan alami, yakni:
- Buah naga untuk warna merah
- Daun suji untuk warna hijau
- Kunyit untuk warna kuning
Untuk mendapatkan pewarna alami dari bahan-bahan di atas, Anda bisa haluskan untuk mendapatkan larutannya dengan cara diblender.
Setelah diblender lalu dapatkan laurat cairan alami
Lalu, untuk bahan pengujian pewarna sintetis menggunakan beberapa minuman sachet yang beredar pasaran.
Untuk pengujian bubuk minunan scahet ini, dilarutkan dengan air kemudian dihasilkan larutan minuman.
Nah, untuk larutan pengujinya Anda bisa menggunakan larutan cuka sebagai larutan yang asam
dan larutan air sabun untuk menguji yang basa.
Baca Juga: Diputar-putar Gak Bisa, Cara Membuka Toples Makanan yang Sudah ibuka, Gunakan Trik Jitu Ini
Lalu, bahan dari warna alami dan buatan itu dilarutkan air.
Berikan label agar tidak tertukar.
Langkah-langkah Pengujian
1. Uji basa dengan larutan detergen
- Anda bisa masukkan masing-masing larutan pewarna alami dan buatan dengan menggunakan pipa tetes sebanyak 5 tetes.
- Kemudian diamkan selama beberpa saat kurang lebih 5 menit untuk mengetahui perubahan yang terjadi
2. Uji asam dengan air cuka
- Perlakuan yang sama untuk pengujian asam
- Pada masing-masing sampel beri sebanyak 10 tetes untuk melakukan pengujian.
Setelah didiamkan selama kurang lebih 5-7 menit didapatkan hasil sebagai berikut:
Pada penambahan asam, dapat terlihat perubahan pada uji pewarna alami larutan berwarna semakin pekat, sedangkan pewarna buatan warnanya tetap sama.
Kemudian dengan penambahan basa juga terjadi perubahan warna pada uji warna alami, misalnya yang semula kuning jadi kecoklatan, yang merah jadi ungu gelap dan hijau jadi hijau gelap.
Sedangkan dengan pewarna buatan tidak terjadi perubahan.
Setelah Anda melakukan percobaan, kita dapat membedakan mana yang menggunakan pewarna alami dan mana yang menggunakan pewarna buatan.
Ternyata pewarma buatan jika kita tetesi dengan larutan sabun atau larutan basa dia tidak akan berubah warna.
Tetapi jika perwarna alami ditetesi dengan larutans sabun dia akan berubah warna menjadi lebih pekat.
Mengapa bisa demikian?
Hal ini ternyata karena larutan sabun yang kita gunakan adalah larutan basa, ketika ditetesi dengan pewarna alami, dia akan bereaksi dan akan membentuk warna baru.
Tetapi jika diteteskan ke pewarna buatan dia tidak akan bereaksi sehingga akan tetap bewarna seperti semula.
Begitu juga dengan pengujian ditetesi air cuka atau air asam lainnya.
Nah Anda bisa melakukan tes ini di rumah.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR