SajianSedap.com - Berpuasa jadi hal yang menantang bagi penderita Gerd.
GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Penderita GERD sendiri umumnya akan mengalami beberapa gejala, seperti sensasi dada terbakar, perasaan tidak nyaman, hingga mual.
Saat puasa, kondisi perut kosong dan tidak ada asupan yang dicerna justru bisa memicu asam lambung naik dan Gerd pun kambuh.
Nah, supaya hal ini tidak terjadi, ada baiknya kita tahu 4 makanan yang baik untuk buka puasa bagi penderita Gerd ini.
Bikin puasa jadi lancar karena Gerd tidak kambuh lagi.
Agar tidak kambuh lagi, Anda harus tahu makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi saat buka puasa nanti.
Berikut ini adalah rekomendasi menu buka puasa untuk mencegah GERD, seperti dilansir dari Kompas (4/4/2022).
Pastikan jangan sampai terlewat ya.
Menu buka puasa untuk mencegah GERD yang pertama adalah jahe.
Menurut Dr. dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc., Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, jahe dapat memberikan sensasi hangat di dalam tubuh, sekaligus dapat mengurangi naiknya asam lambung.
Baca Juga: Awas, Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Tak Dikonsumsi di Pagi Hari Agar Asam Lambung Tak Naik
Anda bisa mengolahnya menjadi teh jahe atau minuman herbal lainnya dengan cara direbus dengan gula aren atau gula merah.
Atau, Anda juga bisa mengolahnya menjadi salah satu bumbu masakan.
Menurut dr. Yustina, sayuran hijau secara alami mengandung kalori, kadar gula, dan lemak yang rendah.
Sehingga, makanan ini dapat membantu mengurangi produksi asam lambung.
Anda disarankan untuk mengonsumsi sayuran seperti buncis, asparagus, brokoli, selada, mentimun, dan lain-lain.
Menu buka puasa untuk mencegah GERD lainnya adalah buah-buahan.
Namun, pastikan Anda memilih buah dengan tingkat keasaman yang rendah, ya.
Tujuannya adalah untuk mencegah asam lambung kambuh setelah berbuka puasa nanti.
Pilihlah buah apel, pir, atau melon apabila Anda menderita GERD.
Terakhir, Anda juga bisa mengonsumsi daging rendah lemak sebagai menu buka puasa.
Baca Juga: Waspada! Ini Macam-macam Sayuran Pemicu Asam Lambung Sering Naik Sering Kambuh
Alih-alih menggorengnya, Anda bisa mengolahnya dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus agar tidak menambah kadar lemak pada makanan setelah dimasak.
Selain itu, hindari juga daging dengan kadar lemak tinggi, seperti daging sapi maupun daging kambing.
Saat asam lambung naik, seseorang akan merasakan mulas, mulut terasa asam, kembung, mual, dada seperti terbakar, dan rasa nyeri di ulu hati.
Kebiasaan tersebut akan mengganggu kadar pH alami tubuh dan membuat asam lambung meluap.
Ada beberapa cara untuk meredakan keasaman karena asam lambung yang tinggi.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengonsumsi ramuan herbal yang biasanya dibuat dari tanaman atau rempah herbal.
Ramuan herbal berfungsi untuk menetralkan kadar asam lambung yang terlalu tinggi.
Terdapat beberapa tanaman herbal yang khasiatnya cocok untuk meredakan asam lambung.
Salah satunya adalah biji jintan.
Ya, biji jintan berfungsi sebagai penetral asam yang hebat.
Tamanan satu ini juga mampu membantu meredakan sakit perut.
Baca Juga: Bukan Hanya Kopi, Ini 6 Minuman yang Bisa Jadi Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh
Dilansir dari Times of India, Anda bisa mengolah biji jintan dalam ramuan seperti berikut:
1. Tumbuk sedikit biji jintan yang sudah dipanggang
2. Didihkan 1 gelas air
3. Masukkan biji jintan yang sudah ditumbuk
4. Tambahkan kapulaga, jahe, dan cengkih
5. Biarkan ramuan mendidih
6. Jika sudah mendidih, Anda bisa dinginkan ramuan tersebut sebelum diminum.
Selain jintan, selama bertahun-tahun, tanaman cengkih kerap digunakan dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati gangguan pencernaan.
Hal ini karena cengkeh bersifat karminatif sehingga mampu mencegah pembentukan gas di saluran cerna.
Anda bisa membuat ramuan herbal dari cengkeh dengan cara menumbuk cengkeh dan kapulaga dengan perbandingan yang sama.
Ramuan ini bisa bermanfaat untuk mengobati asam lambung dan menghilangkan bau mulut.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR