SajianSedap.com - Salah satu makanan kesukaan banyak orang adalah ikan goreng.
Ikan goreng memiliki tekstur yang garing di luar dan lembut dagingnya di dalam.
Makanya, tak ada yang melewatkan keenakan ikan goreng, nih.
Tapi setelah masak, minyak bekas goreng ikan ini suka bau dan tak bisa dipakai lagi, nih!
Apalagi setelah goreng ikan asin, minyak bekas pakainya sering berbau dan tak jernih lagi.
Alhasil orang yang tak suka ikan asin di rumah akan protes karena minyak bekas goreng ikan asin sudah berbau dan tak jernih lagi.
Tapi jangan khawatir, ada kok cara menghilangkan bau pada minyak goreng bekas ikan ini cuma dengan bahan alami saja.
Salah satunya adalah dengan daun beluntas.
Bagaimana caranya?
Belum banyak yang tahu kalau salah satu cara alami yang efektif untuk menghilangkan bau pada minyak goreng bekas adalah dengan menggunakan daun beluntas.
Daun beluntas, atau juga dikenal sebagai daun kariangau atau daun pacar cina, memiliki kandungan senyawa yang dapat menetralisir bau tidak sedap pada minyak bekas.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara menghilangkan bau pada minyak goreng bekas masak ikan menggunakan daun beluntas.
Catat, ya!
1. Minyak goreng bekas yang ingin dibersihkan bau
2. Beberapa helai daun beluntas segar (sekitar 5-10 helai, tergantung pada jumlah minyak)
3. Wadah atau panci untuk merebus minyak dan daun beluntas
4. Saringan atau kain bersih untuk menyaring minyak setelah proses perebusan
5. Wadah kedap udara untuk menyimpan minyak yang telah bersih dari bau
1. Persiapan Daun Beluntas
- Cuci bersih daun beluntas di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan debu yang mungkin menempel pada daun.
- Potong-potong daun beluntas menjadi ukuran lebih kecil agar mudah ditangani dan dapat melepaskan senyawa aromatiknya dengan baik ke dalam minyak.
2. Perebusan Daun Beluntas dan Minyak Goreng
- Masukkan daun beluntas yang sudah dipotong ke dalam panci atau wadah bersih.
- Tuangkan minyak goreng bekas ke dalam wadah yang sama.
- Panaskan panci dengan api sedang hingga mendidih, lalu biarkan daun beluntas merebus bersama minyak selama sekitar 10-15 menit.
Proses perebusan ini akan membantu senyawa aromatik dari daun beluntas tercampur dengan minyak dan menghilangkan bau tak sedap yang ada pada minyak bekas.
3. Penyaringan Minyak
- Setelah proses perebusan selesai, matikan api dan biarkan minyak agak mendingin sebelum menyaringnya.
- Gunakan saringan atau kain bersih untuk menyaring minyak dari daun beluntas.
Dengan cara ini, minyak akan menjadi lebih jernih dan bebas dari kotoran serta sisa daun beluntas yang telah digunakan untuk menghilangkan bau tak sedap.
4. Penyimpanan Minyak
- Simpan minyak goreng yang telah bersih dari bau dalam wadah kedap udara atau botol kaca yang bersih dan kering.
Pastikan untuk menutup rapat agar minyak tetap segar dan tidak terkontaminasi oleh bau di sekitarnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menghilangkan bau tidak sedap pada minyak goreng bekas masak ikan atau bahan makanan lainnya dengan menggunakan daun beluntas.
Selain efektif, cara ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak melibatkan penggunaan bahan kimia.
Selain dengan daun beluntas, kita juga bisa menghilangkan bau pada minyak goreng dengan menggunakan batang serai.
Cara menjernihkan minyak goreng bekas goreng ikan asin ini diungkapkan Chef Ade Ferdianto sebagai Excecutive Chef dari Hotel Harris and Conventions kepada tim SajianSedap saat diwawancarai secara ekslusif di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Langkah-langkah agar minyak bekas goreng ikan asin tidak berbau ini gampang banget!
Bahan yang harus kita siapkan hanya 2 batang serai.
Caranya:
1. Kita saring lalu masukkan bahan seperti serai.
2. Geprekkan serai, dua atau berapa potong, lalu kita masukkan ke dalam minyak
3. Diamkan beberapa saat, misalnya satu jam dua jam setelah menggoreng ikan asin.
4. Selanjutnya lalu kita saring dengan kain.
Bagaimana? Mudah bukan?
Jangan lupa praktekkan di rumah, ya!
Diketahui juga berikuti ini ada beberapa cara menghilankgan bau tengik pada minyak goreng dengan bahan alami.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI).
KOMENTAR