- Biaya tak terduga Rp 1.000.000.
- Total modal Rp 22.000.000.
Asumsi dalam sehari laku 60 porsi dengan harga makanan Rp 15.000, maka omzet Rp 900.000.
Dikalikan 30 hari, berarti Rp 27.000.000.
Pendapatan kotor sebulan ini dikurangi modal, maka keuntungan di bulan pertama adalah sebesar Rp 5.000.000.
Keuntungan tersebut akan lebih besar bila kamu dapat menjual lebih banyak porsi makanan dan minuman.
Di bulan kedua pun potensi untung semakin besar, sebab tidak perlu lagi membeli peralatan memasak.
Biaya-biaya di atas bisa ditekan lebih kecil bila kamu menggunakan peralatan masak yang ada di rumah, memilki rumah di depan jalan raya sehingga tidak perlu sewa tempat, serta kenal suplier bahan pangan yang dapat memberi harga murah.
Meski tampak sederhana, usaha kaki lima warteg harus dijalankan dengan rencana yang matang.
Supaya dapat bersaing dengan kompetitor dan bisnis berkembang pesat sampai bisa buka cabang baru.
Baca Juga: Jarang Ada yang Sadar, Ternyata ini Alasan Warteg Selalu Punya Dua Pintu, Bukan Sekedar Hiasan
KOMENTAR