"Ini memengaruhi rentang kedaluwarsa," kata dia.
Menurut Tan, dampak konsumsi mi instan yang telah kedaluwarsa pada kesehatan mirip seperti keracunan makanan.
Dampak tersebut, antara lain mual, muntah, diare, bahkan sampai demam dan sakit kepala.
Namun demikian, beberapa orang kerap tidak merasakan efek samping apa pun saat makan produk kedaluwarsa.
Tan menjelaskan, kemungkinan karena kontaminasi produk masih kecil atau produk dalam rentang kedaluwarsa yang masih ditolerir.
"Ada produk yang katanya punya rentang satu bulan pascakedaluwarsa, tapi sekali lagi, tentu tidak dianjurkan," ungkapnya.
Tan menjelaskan, sebagai makanan ultra proses, mi instan dalam kondisi tak kedaluwarsa pun bisa menimbulkan beberapa efek jangka panjang jika terlalu sering dikonsumsi.
"Mi instan itu produk ultra proses. Risikonya segudang, mulai dari kematian dini hingga penurunan fungsi kognitif," paparnya.
Dia menjelaskan, pangan ultra proses membawa sejumlah masalah, seperti pencetus obesitas, serta penyakit tidak menular termasuk diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Makanan ini juga merupakan pencetus gangguan gizi pada anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang.
Adapun, makanan ultra proses adalah produk makanan dengan penambahan food additives, seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan sebagainya.
KOMENTAR