SajianSedap.com - Makanan Indonesia identik dengan rasanya yang kuat dan khas.
Hal ini berkaitan dengan penggunakan berbagai macam bumbu dan rempah.
Pastinya dengan berbagai bumbu dan rempah yang dipakai, aroma dan rasanya juga semakin beragam.
Nah membahas mengenai bumbu yang digunakan untuk memasak, ternyata ada 2 jenis bumbu yang sebaiknya tidak dimasak loh.
Proses pemasakan justru bisa merusak kandungan gizi di dalam 2 bumbu ini.
Hal ini tentunya akan mengurangi manfaatnya untuk tubuh.
2 bumbu ini adalah bawang putih dan bawang bombay.
Pastinya Anda sering menggunakan 2 bumbu dasar masakan ini untuk memasak bukan?
Hampir semua masakan nusantara memakai jenis bawang-bawangan sebagai bumbu dasarnya.
Akan tetapi, siapa sangka jika bawang bombay dan bawang putih akan berkurang nilai gizinya jika dimasak.
Lantas bagaimana hal ini bisa terjadi?
Mengutip Healhtline, itu adalah makanan yang mengandung vitamin larut air, karena mudah hilang dari makanan selama proses memasak.
Vitamin larut air meliputi vitamin C dan B. Faktanya, merebus sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin larut air sebanyak 50-60 persen.
Beberapa mineral dan vitamin A juga bisa hilang selama proses memasak, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. V
itamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin D, E, dan K sebagian besar tidak terpengaruh oleh proses memasak.
Proses memasak dengan direbus adalah cara yang paling memungkinkan nutrisi makanan banyak hilang.
Sementara metode lainnya lebih efektif dalam menjaga kandungan nutrisi makanan, seperti dikukus, dipanggang, dan digoreng.
Lamanya waktu makanan dipanaskan juga mempengaruhi kandungan nutrisinya.
Semakin lama dimasak, semakin besar pula kandungan nutrisinya yang hilang.
Lantasi bagaimana nutrisi bawang bombay dan bawang putih bisa hilang jika dimasak?
Mengutip The Healthy, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa memanaskan bawang putih pada suhu 392 derajat selama 6 menit memiliki dampak buruk.
Hal itu, sepenuhnya menekan aktivitas antiplatelet pada bawang putih.
Sehingga, lebih baik dimakan mentah.
Antiplatelet adalah zat kimia yang biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Kandungan bermanfaat lainnya dari bawang putih mentah yang hilang adalah enzim alliinase.
Enzim alliinase adalah zat aktif dalam bawang putih yang efektif dapat membunuh mikroba.
Allicin dalam bentuk murni mempunyai daya antibakteri dengan spektrum yang luas, termasuk pada strain Escherichia coli.
Efek berdasarkan waktu dan cara memasak:
Direbus 20 menit: menekan ktivitas antibakteri.
Dipanaskan dalam microwave 1 menit: menghancurkan 100 persen kemampuannya melawan kanker.
Dihancurkan dan dipanaskan selama 10 menit: menghilangkan sebagian kekuatan antikarsinogenik bawang putih.
Kekuatan yang tersisa sekitar 30 persen dari pada saat masih mentah.
Mengutip The Healthy, bawang bombai mengandung senyawa flavonoid, yaitu kuersetin, yang bermanfaat untuk melawan kanker.
“Saat dimakan mentah, Anda memaksimalkan khasiat melawan kanker,” kata ahli gizi Ashley Walter.
“Memasak mengurangi manfaatnya dalam melawan kanker,” imbuh Walter.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa ketika bawang bombay mentah dipanaskan dalam oven, sifat-sifat yang menyehatkan jantung itu benar-benar hilang dalam 30 menit atau kurang.
Hal itu tergantung pada apakah bawang bombai itu utuh, dipotong empat, atau dihancurkan.
Meski tidak memberikan dapak buruk, tentu sayang bukan jika Anda kehilangan manfaat dari bawang putih dan bawang bombay ini.
Sesekali sebaiknya konsumsi 2 bumbu ini dalam kondisi mentah agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya ya Sase Lovers!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Makanan yang Lebih Bergizi Dimakan Mentah
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR