SajianSedap.com - Es batu adalah salah satu bahan penting yang sering dicari terutama di musim panas.
Ini berupa potongan es (air beku) yang biasanya digunakan untuk membuat minuman dingin.
Es batu hanya tinggal dimasukkan ke dalam minuman, dan dalam waktu beberapa menit minuman menjadi dingin.
Meneguk minuman dingin dengan es batu dapat membantu mengurangi suhu tubuh dan memberikan perasaan kesejukan, yang bisa sangat nyaman pada hari yang panas.
Namun pernahkah Anda memperhatikan ada orang yang tak hanya mengonsumsi minumannya saja dan ikut mengunyah es batunya?
Atau bahkan justru Anda sendiri sering melakukannya juga?
Anda mungkin berpikir ini tidak cukup berbahaya karena hanya berupa air yang beku, selain masalah pada gigi sensitif.
Namun keinginan dan kebiasaan untuk mengunyah es batu bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Anda mungkin tidak menyadari dan merasakannya, tapi ini perlu diwaspadai.
Lihat berikut ini apa masalah kesehatan yang berhubungan dengan kebiasaan kunyah es batu ini.
Dilansir dari artikel Healthline yang ditelaah secara medis oleh Dr Debra Rose Wilson, 28 September 2018; berikut adalah dua masalah kesehatan di balik kecanduan makan es batu:
Salah satu masalah kesehatan yang sering kali ditandai dengan kecanduan mengunyah es batu adalah anemia defisiensi besi.
Ini merupakan salah satu tipe anemia di mana seseorang kekurangan zat besi di dalam darah.
Padahal, zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan sel darah merah tidak optimal dalam mengangkut oksigen.
Meski belum diketahui secara pasti, kebiasaan mengunyah es diduga dilakukan oleh orang dengan anemia defisiensi besi untuk mengirim lebih banyak darah ke otak dan menutupi gejala kekurangan oksigen.
Dalam dunia medis, kecanduan makan es batu disebut sebagai pagophagia, dan pagophagia merupakan salah satu jenis dari gangguan makan pica.
Untuk diketahui, pica adalah gangguan di mana seseorang tidak bisa menahan dirinya untuk memakan benda-benda yang bukan makanan, seperti es batu, salju, kertas, dan bahkan tanah liat.
Pica bukan disebabkan oleh masalah fisik, melainkan merupakan gangguan jiwa.
Kebiasaan memakan es batu dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan kerusakan enamel pada gigi.
Padahal, enamel merupakan bagian terluar dan terkuat dari gigi. Ia juga berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam.
Ketika enamel rusak, gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas dan dingin, serta kemungkinan untuk berlubangnya meningkat secara signifikan.
Lalu, apabila kebiasaan makan es batu disebabkan oleh anemia defisiensi besi, maka pembiaran dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan berbagai masalah serius.
Baca Juga: 4 Ciri-ciri Minyak Goreng yang Dilarang Dipakai Lagi, Satu Rumah Bisa Kena Batunya Kalau Nekat
Anemia defisiensi besi yang parah bisa menyebabkan gangguan kesehatan jantung, mulai dari pembesaran jantung hingga gagal jantung; dan gangguan kehamilan, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir bayi yang rendah.
Selain itu, ibu yang mengalami anemia defisiensi besi parah bisa melahirkan anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang.
Sementara itu, jika kebiasaan ini dipicu oleh pica, maka penderitanya bisa terdorong untuk memakan zat-zat lain yang lebih berbahaya.
Tergantung dari apa yang dimakan, pica bisa menyebabkan masalah pencernaan, tersedak, keracunan, penyumbatan usus, dan usus robek.
Oleh karena itu, apabila Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kebiasaan memakan es batu yang berlangsung selama lebih dari sebulan, penting untuk menggali penyebabnya dengan berkonsultasi ke dokter.
Selain untuk minuman, es batu bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga, salah satunya mengatasi bekas lekukan furnitur pada karpet.
Furnitur yang diletakkan di atas karpet cukup lama bisa meninggalkan bekas lekukan sehingga membuat tampilan karpet kurang sedap dipandang.
Untuk mengembalikan permukaan karpet ke bentuk semula, letakkan es batu di atas area lekukan. Namun, jika areanya panjang atau besar, taruh beberapa es batu.
Selanjutnya, diamkan es batu hingga meleleh dengan sendirinya.
Bila sudah mencair, ambil kain atau spons untuk menyerap cairannya serta gosok dengan lembut hingga serat karpet kembali ke bentuk semula.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bahaya Makan Es Batu, Bisa Jadi Sinyal Adanya Masalah Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR