Misalnya pada rumah adat Mbaru Niang yang terletak di Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.
Warga setempat meletakkan dapurnya di area tengah lutur atau lantai pertama rumah.
Asap yang mengepul ketika memasak berguna untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya hawa di sana.
Sementara dari sisi fengsui, memiliki dapur di bagian lebih dalam di rumah dapat diartikan sebagai kekayaan yang lebih terlindungi.
Posisi dapur di area tersebut juga cenderung bisa mengarahkan rumah secara keseluruhan.
Dapur memiliki banyak energi api yang berasal dari kompor.
Sehingga, memiliki dapur di posisi Li yang melambangkan ketenaran dan reputasi dapat membantu mengaktifkan energi api serta mendukung penghuni rumah agar bisa terlihat dan dikenali.
Selain itu, api dapat mendukung tanah dalam sistem lima elemen.
Sementara, Gen yang berarti pengetahuan dan Kun yang berarti kemitraan diketahui memiliki kaitan dengan tanah, sehingga keduanya merupakan area yang sesuai untuk dapur.
Lebih lanjut, peletakkan kompor akan lebih baik jika penggunanya bisa melihat pintu masuk ke dapur saat memasak karena kompor adalah sumber daya yang artinya adalah pusat kekayaan di rumah.
KOMENTAR