SajianSedap.com - Pakaian dalam seperti celana dalam dan bra pastinya harus rutin dicuci.
Kita harus mencucinya dengan benar karena bahan ini digunakan untuk melindungi area intim kita.
Tapi, apakah kamu selama ini sering mencampur celana dalam dengan cucian lainnya saat mencuci?
Kalau ya, mending jangan dilakukan lagi, deh!
Ya, ternyata kita seharusnya menghindari mencuci pakaian dalam dengan cucian lainnya, loh.
Kenapa?
Simak jawabannya berikut ini.
Saat mencuci pakaian, kita akan memasukkan semuanya ke dalam mesin cuci.
Mulai dari kaus putih, kaus kaki, celana jeans, hingga pakaian dalam.
Meskipun ada begitu banyak hal yang perlu diingat untuk mencuci pakaian dengan cara yang benar, namun sebaiknya kita tidak mencuci pakaian dalam bersama cucian lainnya.
Mengapa demikian?
Dikutip dari Times of India via Kompas.com, berikut beberapa penyebab kenapa pakaian dalam harus dicuci terpisah dengan cucian lainnya.
Para peneliti telah menunjukkan bahwa rata-rata pakaian dalam mungkin mengandung sekitar sepersepuluh gram kotoran dalam sehari.
Akan ada sekitar 100 juta bakteri, termasuk E. coli dan Staphylococcus aureus di dalam air.
Hal ini pun diabarkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Charles Gerba, profesor mikrobiologi di University of Arizona, AS.
Ia menyimpulkan bahwa meletakkan satu potong pakaian dalam dengan pakaian lain selama mencuci dapat menularkan 100 juta E. coli ke dalam air.
Mesin cuci yang sepenuhnya otomatis telah membuat kegiatan mencuci pakaian menjadi sangat sederhana.
Suhu ideal untuk mencuci pakaian semakin turun dan tidak apa-apa jika kita mencucinya pada suhu 15 derajat celcius.
Namun, perlu diketahui bahwa suhu yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri pada pakaian dalam adalah minimal 40 derajat celcius.
Kebutuhan untuk mencuci pakaian dalam secara terpisah dengan air panas semakin meningkat jika pemakainya menderita infeksi.
Bayi dan lansia memiliki kekebalan yang lebih rendah. Mereka jauh lebih rentan terhadap infeksi daripada kita dan cucian yang dicuci dengan buruk adalah ancaman kesehatan bagi mereka.
Para peneliti bahkan merekomendasikan untuk menaikkan suhu air hingga 60 derajat celcius saat mencuci pakaian dalam jika ada orang di rumah yang sakit atau lemah.
Hal ini karena akan membunuh semua bakteri.
Kita mungkinbsangat berhati-hati dalam menjaga dapur kami tetap bersih.
Tapi kita mungkin tidak terlalu memikirkan untuk mencuci serbet bersama dengan pakaian dalam.
Jika kita tidak memisahkan keduanya, serbet dapat terinfeksi Staphylococcus aureus dan E.coli dan bakteri kemudian berpindah ke peralatan dapur.
Sebagian besar dari kita mengandalkan deterjen yang kuat untuk membersihkan pakaian.
Namun, dengan jenis suhu yang kita gunakan dan kelalaian kita terhadap pembuatan deterjen, kemungkinan besar pakaian kita terinfeksi.
Anda harus menggunakan deterjen dengan pemutih jika Anda tidak menggunakan air yang sangat panas untuk mencuci pakaian dalam.
Jika kemungkinan infeksi tinggi, Anda harus melakukan kedua tindakan tersebut secara bersamaan.
Anda juga dapat menggunakan disinfektan cucian jika menggunakan suhu yang lebih rendah.
Deterjen cair diketahui tidak mengandung zat pemutih.
Deterjen cair tidak cukup untuk membersihkan pakaian dalam dan pakaian lainnya karena merupakan zat pemutih yang membebaskan pakaian dari bakteri pembawa infeksi.
Deterjen bubuk lebih baik karena kebanyakan mengandung pemutih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakaian Dalam Harus Dicuci Terpisah dengan Cucian Lainnya, Kenapa?".
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
KOMENTAR