SajianSedap.com - Sampai saat ini furnitur kayu masih digandrungi banyak orang karena memberikan warna yang lembut dan hangat pada ruangan.
Namun hanya sedikit orang yang mengetahui perawatan furnitur kayu. Apalagi furnitur kayu biasanya akan usang dan cepat berdebu seiring dengan waktu, membuat tampilannya tak menarik lagi.
Padahal jika furnitur kayu solid dirawat dengan baik, itu bisa tetap cerah dan bersih selama beberapa dekade.
Perawatan umumnya dilakukan dengan mengoleskan semir khusus kayu yang dapat dibeli secara komersial. Ini dapat membuat furnitur kayu kembali berkilau dan indah seperti sedia kala.
Namun alih-alih mengeluarkan banyak uang untuk selalu membeli semir kayu yang harganya tak murah, cobalah buat sendiri.
Anda bisa membuat semir kayu untuk furnitur kayu Anda dengan menggunakan bahan-bahan dapur.
Dilansir dari Home Guides SF Gate, pemoles furnitur kayu buatan sendiri memberikan alternatif yang aman dan alami untuk pemoles berbahan kimia dan minyak bumi.
Semir sederhana yang terbuat dari minyak zaitun dan perasan air lemon menyinari furnitur dan menawarkan aroma lemon yang akrab, membangkitkan esensi udara bersih. Berikut cara membuat semir berbahan alami untuk furnitur kayu.
Buat semir furnitur beraroma lemon Anda sendiri menggunakan satu bagian perasan air lemon, dua bagian minyak zaitun, atau setengah air perasan lemon yang dicampur ke dalam satu cangkir minyak zaitun.
Campur bahan dalam stoples dengan tutup yang rapat, seperti stoples. Amankan tutupnya dengan erat dan kocok toples untuk mencampur cairan.
Perasan air lemon mungkin menjadi tengik setelah beberapa hari, jadi campur hanya apa yang menurut Anda dapat digunakan dalam jangka waktu tersebut, atau simpan campuran di kulkas setelah digunakan, biarkan hangat kembali mendekati suhu kamar sebelum digunakan lagi.
Di kulkas, semir buatan sendiri bertahan setidaknya beberapa minggu. Jika masih terlihat dan wangi,masih bisa digunakan, namun jika berbau tengik atau terlihat berjamur, waktunya untuk membuangnya.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR