SajianSedap.ccom - Keberadaan jangkrik terkadang membuat geli pada sebagian orang.
Serangga ini memang penampilannya identik dengan kecoa.
Padahal kedua serangga ini jelas berbeda.
Kecoa merupakan hewan yang menyukai tempat-tempat kotor, lembab dan gelap.
Anda tentu sering menemukan kecoa di kamar mandi, gudang atau dapur yang tidak sering dibersihkan.
Sementara itu jangkrik hidup di persawahan, perkebunan ataupun dibawah batu atau dedaunan.
Namun terkadang ada kalanya Anda menemukan jangkrik di rumah.
Jika menemukan jangan dibuang ya.
Alih-alih membuangnya, Anda bisa memeliharanya saja.
Ide memelihara jangkrik ini bisa jadi terdengar tidak menarik.
Namun jangan salah jika memelihara serangga berwarna hitam ini bisa memberikan dampak luar biasa loh.
Mengutip dari Kompas.com, dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, drh Aji Winarso, mengonfirmasi bahwa suara jangkrik dapat mengusir tikus dari rumah.
Jika di rumah Anda terdapat tikus yang sering meresahkan, memelihara jangkrik bisa menjadi solusi alami mengusir tikus.
Menurutnya, ini terkait dengan suara ultrasonik yang dihasilkan oleh jangkrik.
Aji menjelaskan bahwa sebagian besar alat pengusir tikus menggunakan gelombang ultrasonik, yang membuat tikus merasa terganggu oleh suara tersebut.
Meskipun suara "krik krik" jangkrik yang biasa didengar manusia sebenarnya bukan ultrasonik, namun mengandung gelombang frekuensi lain yang tidak terdeteksi oleh telinga manusia.
Indra pendengaran manusia hanya dapat mendengar frekuensi antara 20-20.000 Hertz (Hz), sedangkan di bawah 20 Hz (infrasonik) dan di atas 20.000 Hz (ultrasonik) berada di luar jangkauan pendengaran manusia.
Terkait hal ini, tikus sebenarnya tidak takut, tetapi merasa tidak nyaman saat mendengar suara keras tersebut.
Meski demikian, dengan alat pengusir tikus ultrasonik, meskipun volume ultrasonik disetel tinggi, gelombang tersebut tidak dapat didengar oleh manusia, sehingga tidak mengganggu mereka.
Dosen lain dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drh Slamet Raharjo, menjelaskan bahwa tikus memiliki pendengaran yang peka terhadap suara berfrekuensi tinggi, sedangkan jangkrik merupakan salah satu serangga dengan suara berfrekuensi tinggi.
Kesamaan suara dan frekuensi gelombang antara jangkrik dan predator tikus seperti ular viper tanah membuat tikus waspada.
Tikus mengira ada predator dan memilih menjauh sebelum bertemu dengan pemangsa tersebut.
Selain bisa mengusir tikus, dalam beberapa kasus, jangkrik dapat membantu mengendalikan populasi serangga hama di sekitar rumah atau pertanian.
Jangkrik adalah predator alami bagi beberapa spesies serangga hama, sehingga memelihara mereka bisa membantu mengurangi populasi hama secara alami.
Tak hanya itu, jika Anda memelihara burung atau reptil, jangkrik bisa Anda gunakan sebagai pakan.
Tentunya lebih hemat bukan?
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR