SajianSedap.com - Kabar buruk bagi para orang tua.
Dinas kesehatan DKI Jakarta mendata sudah ada beberapa temuan kasus Mycoplasma Pneumoniae mulai menjangkiti anak-anak di Ibukota Indonesia ini.
Melansir Kompas.id, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menerima laporan anak terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae berdasarkan tes polymerase chain reaction atau PCR.
Dinas masih menghimpun jumlah pasti anak yang terinfeksi melalui pemeriksaan yang spesifik untuk mengetahui jenis bakteri penyebab pneumonia.
Mycoplasma pneumoniae dilaporkan menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus pneumonia di China.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebutkan, sudah ada beberapa anak terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae berdasarkan hasil tes PCR.
Mereka berada dalam perawatan di rumah sakit.
Pihaknya kini masih menghimpun jumlah anak yang terinfeksi.
Sebab, guna mengetahuinya, pemeriksaan spesifik diperlukan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari suatu bakteri atau virus.
”Gejala utamanya sesak napas karena radang paru. Butuh perawatan jika kondisinya berat,” kata Ngabila.
Maka dari itu, mulai sekarang cegah anak-anak di rumah untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung beberapa bahan ini.
Paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam tubuh.
Untuk itu, kita juga harus menjaga kesehatan paru-paru.
Mulai sekarang harus mengurangi makanan berikut ini demi kesehatan paru-paru.
Berdasarkan studi yang diterbitkan pada Maret 2016 oleh Cancer Epidemioly, Biomarkers and Prevention, orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula memiliki risiko mengidap penyakit paru lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Yup! kandungan gula yang terkandung dalam makanan karbohidrat olahan sangatlah tinggi.
Lebih baik kita memilih karbohidrat kompleks seperti beras merah, buah-buahan, roti gandum, dan sayuran.
Tak hanya mengandung gula tambahan, kaya serat dan juga membantu turunkan kolesterol.
Pengolahan daging dengan cara dipanggang kerap kali dikaitkan dengan risiko mengidap kanker paru-paru.
Soalnya, menurut penjelasan dr. Rohs, seorang ahli onkologi toraks di Rumah Sakit Mount Sinai di New York, memanggang dapat melepaskan hidrokarbon poliksklik yang dapat masuk ke dalam daging sehingga menyebabkan konsumen berisiko terkena kanker.
Jika tetap ingin makan daging panggang, sebaiknya kita panggang daging sampai matang tapi jangan sampai gosong.
Pastikan juga kita memakan daging panggang dalam jumlah yang wajar alias enggak berlebihan, ya.
Yup! beberapa makanan mengandung zat arsenik juga dapat memicu penyakit meski dalam jumlah yang tak mematikan.
Misalnya saja beras, jus apel, seafood, hingga unggas mengandung arsenik dalam jumlah kecil.
Ada penelitian yang membuktikan bahwa seseorang yang terpapar zat arsenik atau mengonsumsi zat ini dalam jumlah banyak, bisa berisiko mengidap kanker paru-paru.
Hal ini dibuktikan dari penelitian dengan 950 orang Bangladesh yang mengonsumsi air minum dengan kandungan arsenik yang lebih tinggi.
Hasilnya, sebagian besar mengalami gangguan fungsi paru-paru dibandingkan yang tidak terpapar
Tapi tenang, kita bisa mengonsumsi makanan yang mengandung jumlah arsenik rendah, tapi jangan terlalu sering ya.
Dilansir dari halodoc.com, hasil studi yang diterbitkan pada Journal of Clinical Oncology menemukan adanya hubungan asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko terkena kanker paru-paru.
Bahkan, mereka yang mengkonsumsi makanan lemak jenuh memiliki risiko mengidap kanker paru-paru daripada mereka yang tidak.
Fyi, makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi adalah mentega, keju, makanan dengan lemak hewan, daging olahan dan lain sebagainya.
Yup, kita tetap boleh kok, mengonsumsi makanan tersebut tapi dalam batas yang wajar, ya.
KOMENTAR