Akhirnya dia dan rombongan pun bersedia makan roncean daging yang berbumbu.
Tak hanya makanan yang diadopsi oleh Arya Panoleh saat berkunjung ke Sumenap.
Ia juga mengadopsi selompret pada musik reyog yang dikenal oleh warga Sumenep dengan saronen.
Termasuk juga pakaian warok yang serba hitam dan kaos bergaris-garis yang juga menjadi ciri khas orang Madura.
Awalnya sate dengan tusuk lidi hanya ditemukan di Sumenep sebelum akhirnya menyebar ke dataran Pulau Madura.
Elly Iasmanawati dari Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Tekhnologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia menulis ciri dari sate madura.
Baca Juga: Asal-usul Ayam Betutu, Sajian Kaya Rempah Khas Bali yang Mendunia
Ia menyebut sate khas Madura terbuat dari daging ayam dan kambing.
Pejual sate kambing biasanya ditandai dengan menggantung kaki belakang kambing di tempat mereka berjualan.
Untuk bumbunya adalah menggunakan kacang tanah yang ditumbuk halus dengan petis dan sedikit bawang merah.
Untuk memanggang, mereka menggunakan api dari batok kelapa yang dihanguskan lebih dulu yang disebut dengan arang batok kelapa.
Sementara itu dikutip dari medium.com, kata sate atau satai berasal dari bahasa Tamil.
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR