Meskipun kadar kortisol diatur dengan ketat, stres kronis dapat menyebabkan disfungsi kortisol, yang dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan efek buruk lainnya.
Sebuah studi selama 8 minggu pada wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan kaya karbohidrat utuh dan padat nutrisi memiliki tingkat kortisol ludah yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengikuti diet standar Amerika yang tinggi karbohidrat olahan.
Ubi jalar adalah makanan utuh yang bisa menjadi pilihan karbohidrat yang sangat baik.
Mereka kaya akan nutrisi yang penting untuk respons stres, seperti vitamin C dan potasium.
Daging organ, termasuk jantung, hati, dan ginjal hewan seperti sapi dan ayam, merupakan sumber vitamin B yang sangat baik, terutama B12, B6, riboflavin, dan folat, yang penting untuk pengendalian stres.
Misalnya, vitamin B diperlukan untuk produksi neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang membantu mengatur suasana hati.
Melengkapi vitamin B atau mengonsumsi makanan seperti jeroan dapat membantu mengurangi stres.
Sebuah tinjauan terhadap 18 penelitian pada orang dewasa menemukan bahwa suplemen vitamin B menurunkan tingkat stres dan secara signifikan bermanfaat bagi suasana hati.
Hanya 1 potong (85 gram) hati sapi memberikan lebih dari 50% Nilai Harian (DV) untuk vitamin B6 dan folat, lebih dari 200% DV untuk riboflavin, dan lebih dari 2.000% DV untuk vitamin B12.
Telur sering disebut sebagai multivitamin alami karena profil nutrisinya yang mengesankan.
Telur utuh kaya akan vitamin, mineral, asam amino, dan antioksidan yang dibutuhkan untuk respons stres yang sehat.
Baca Juga: Sejarah dan Fakta Menarik Yee Sang, Salad Khas Imlek yang Dimakan Pakai Cara Unik
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR