Bentuk kulitnya yang tajam menjadi gambaran kesulitan kehidupan, tentu hal ini tidak diharapkan semua orang.
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, menyantap makanan saat Imlek, sama halnya seperti mendoakan harapan di tahun yang akan datang.
Makanan dengan filosofi sebaiknya akan dihindari.
Duri tajam pada kulit durian, sirsak , salak atau jenis buah berduri lainnya merupakan lambang kesialan, ketidakharmonisan, dan pertikaian.
Walaupun buah-buahan ini punya rasa manis dan enak, namun buah tersebut tidak boleh ada ketika perayaan Imlek.
Tenang, pantang makanan berduri hanya dilakukan pada saat Imlek kok.
Di hari biasanya, warga Tionghoa kembali bisa menikmati buah-buahan tersebut.
Untuk menggantikan buah yang berduri, Anda bisa menyajikan buah dengan berpenampilan cantik, cerah dan tentu rasanya manis.
Buah-buahan yang cantik bisa Anda sajikan sebagai suguhan para tamu yang datang.
Misalnya semangka, jeruk, apel, jeruk.
Buah-buahan ini dianggap membawa kemakmuran.
Cara Menggoreng Martabak Tahu Tidak Menyerap Minyak, Cocok Untuk Takjil Buka Puasa
KOMENTAR