"Saya lebih menganjurkan tepung singkong, mocaf, akan jauh lebih sehat atau jagung atau tepung almond," kata Fanny, Jumat (24/3/2023) dilansir dari Antara.
Meski membuat gorengan lebih renyah, Fanny menyarankan agar penggunaan tepung beras dihindari.
Pasalnya, tepung beras mengandung glutten yang cukup tinggi, sehingga bisa membuat penyerapan nutrisi di dalam saluran pencernaan tidak maksimal.
"Sebaiknya murni saja karena kalau dari beras itu glutten cukup tinggi. Kalau konsumsi yang gluttennya cukup tinggi, proteinnya itu nanti lengket di pencernaan akhirnya nutrisi jadi tidak lancar, tidak bisa diambil secara maksimal," ujarnya.
Fanny menyarankan agar minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak kelapa karena termasuk lemak jenuh yang masih dinilai sehat.
Minyak jelantah atau minyak yang digunakan berkali-kali hingga berwarna gelap, kata Fanny, mengadung lemak jenuh (trans fat).
"Kalau gorengan yang kita konsumsi dari minyak yang berkali-kali dipakai, warnanya sampai berubah hitam tentunya trans fatnya sudah tinggi. Yang kita harapkan konsumsi makanan rendah trans fat," jelasnya.
Di sisi lain, dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyarankan agar penderita penyakit mag tidak menyantap gorengan saat sahur atau berbuka puasa selama Ramadan.
"Hindari makanan-makanan berminyak seperti gorengan, kemudian makanan yang terlalu asam atau pedas, misalnya sambal, dan juga jauhi minuman bersoda serta minuman yang mengandung kafein,” ujarnya dilansir dari video edukasi Rumah Sakit Akademik UGM, Jumat (15/4/2022).
Ia menerangkan, kondisi perut yang kosong sekitar 12 jam ketika berpuasa bisa membuat asam lambung bergejolak, sehingga memengaruhi lambung dan area sekitarnya.
Oleh karena itu, orang yang menderita penyakit lambung umumnya merasa tidak nyaman di bagian perut, baik terasa penuh, terasa perih, atau merasa mual dan muntah.
Baca Juga: Dijual Mulai dari Rp 8 Ribu, Makanan khas Imlek dari Pontianak ini Juga Jadi Takjil saat Puasa
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR