Lebih lanjut, kata Desy, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar orang tua memberikan variasi makanan dalam hal bentuk, rasa dan bahan dasarnya.
Setelah makan menu makanan takjil saat berbuka puasa.
Anak diperbolehkan makan kembali beberapa jam setelahnya.
Jika usai beribaha shalat Magrib, Anda bisa mempersilahkan anak untuk melanjutkan makan besarnya.
"Setelah shalat terawih, anak bisa diberi kudapan yang bergizi seperti kroket atau risoles," ucap Ayi.
Pada usia anak sekitar 4 tahun, di mana kondisi kesehatan anak secara fisik maupun mental cukup baik, maka Anda sebagai orang tua diperbolehkan jika ingin mengajarkan anak berpuasa.
Akan tetapi, sama halnya seperti berpuasa pada balita, anak usia 4 tahun juga tidak seharusnya berpuasa penuh seharian.
"Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan," ujarnya.
Kedua, usia 5-7 tahun.
Anak-anak dalam rentang usia ini dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya.
"Idealnya, para orang tua dapat memulai mengajak anak belajar berpuasa saat mereka sudah berusia 7 tahun," kata Desy.
"Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka," imbuh Ayi.
Pada tahap awal anak latihan berpuasa Ramadhan, balita yang biasanya sarapan sekitar jam 07.00, maka Anda dapat memberitahunya untuk menunda sarapan mereka menjadi jam 09.00 atau 10.00.
Setelah sarapan yang tertunda, ajak kembali balita Anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00 dan kemudian dilanjutkan lagi hingga waktu magrib untuk buka puasa bersama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Daftar Makanan Sahur dan Berbuka agar Anak Tahan Berpuasa".
Baca Juga: Cara Makan Buah saat Sahur Agar Kuat Menjalani Puasa, Salah Satunya Jangan Dibuat Jadi Jus
KOMENTAR