Hal ini berimbas kepada penumpukan sampah hingga 41.000 ton, sehingga penumpukan sampah yang tidak terbuang di sudut kota Bandung sangat mengganggu masyarakat.
Untuk dapat mengatasi permasalahan sampah, kata Bambang, Pemerintah Kota Bandung telah membuat berbagai macam program penanganan sampah yang cukup sejalan dengan yang dilakukan Super Indo.
Yaitu Gerakan Kang PisMan, yang merupakan kependekan dari kata Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah.
“Atas nama Pemerintah Kota Bandung, kami berikan apresiasi kepada Super Indo yang telah menginisiasi dan menjadikan Kota Bandung menjadi Pilot City program Supermarket Ramah Sampah.”
Baca Juga: Resep Tongkol Cue Bumbu Kasar Enak Ini Bakal Jadi Makanan Buka Puasa yang Paling Ditunggu
Baca Juga: Segini Jumlah Kalori Gorengan yang Jadi Favorit untuk Menu Buka Puasa, Dari Bakwan Hingga Tahu Isi
Poin Pengumpuan Sampah Plastik di Kota Bandung
Merlijn Lammesen, Co-founder Waste Hubs Indonesia (WAHU) mengatakan, “Kami bangga berkolaborasi dengan Super Indo dan P&G Indonesia dalam menghadirkan Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU di Kota Bandung.”
Setelah meluncurkan dua fasilitas di Tangerang dan Bekasi, Merlijn berharap, fasilitas baru di Kota Bandung ini dapat memenuhi permintaan pelanggan untuk lebih banyak titik pengumpulan.
Lebih jauh lagi, Merlijn mengejar ambisi menciptakan jaringan pusat pengumpulan sampah plastik terkemuka, paling transparan, dan profesional di Indonesia menggunakan teknologi fintech yaitu aplikasi WAHU.
“Saat ini kami sedang bersiap melakukan ekspansi di beberapa titik bersama Super Indo.”
Source | : | SUPER INDO |
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
KOMENTAR