Baca Juga: Mengenal Lepet, Makanan yang Disandingkan dengan Ketupat Saat Lebaran
Perayaan meugang menjadi momen penting untuk berkumpul seluruh keluarga. Biasanya, anak dan saudara yang merantau akan pulang dan berkumpul saat meugang.
Nilai kebersamaan inilah yang ingin ditanamkan oleh para leluhur melalui tradisi meugang.
Bahkan, di daerah pedesaan yang masih kental dengan adat istiadat Aceh, seorang menantu laki-laki yang masih menetap di rumah mertua mempunyai kewajiban membawa pulang daging saat meugang.
Melansir dari laman Pemerintah Kota Banda Aceh, setiap daerah memiliki masakan khas meugang. Di Pidie, Bireun, Aceh Utara misalnya, daging meugang diolah menjadi kari dan sop daging.
Beda dengan di Aceh Besar, daging diolah menjadi daging asam keueung, sie reuboh, rendang, dan sop daging.
Di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan daging meugang biasanya dibuat gulai merah dengan ciri khas rasa pedas menyerupai masakan Padang, Sumatera Barat.
Selain daging, terdapat beberapa makanan yang sering disediakan khusus pada hari meugang seperti tape, leumang, serta timphan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Fakta Tradisi Meugang di Aceh Jelang Idul Adha
Baca Juga: Asal-usul Makanan Memek, Salah Satu Makanan Khas Aceh saat Bulan Ramadhan
Manfaat dan Penggunaan Tawas, Benarkah Bahan Kimia Ini Ampuh untuk Mengusir Bau Badan?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR