Rasanya sangat nikmat dan menjadi santapan yang lezat bagi masyarakat Papua.
Ikan kuah kuning dahulu adalah makanan para raja-raja di Maluku dan sekarang menjadi hidangan wajib pada hajatan dan perayaan istimewa.
Dan hidangan ini terus menjadi bagian dari warisan kuliner masyarakat Indonesia timur.
Tradisi memasak ikan dengan kuah kuning ini telah turun temurun dari generasi ke generasi.
Sampai saat ini, labu ikan kuning disajikan untuk perayaan seperti lebaran hingga natal.
Ikan kuah kuning biasanya terbuat dari ikan tongkol, ikan ekor kuning, atau ikan belanak, bisa juga memakai ikan kakap.
Dan untuk membuat kuliner ini dibutuhkan labu kuning yang matang dan memiliki struktur buah yang keras.
Labu kemudian dikukus selama 30 menit hingga daging buah lunak dan masak dengan sempurna.
Bumbu seperti sereh, jahe, dan asam jawa, dihaluskan dan dicampurkan dengan ikan kakap yang telah direbus. Lalu masukkan labu kuning dan tambahkan cabai sesuai selera.
Baca Juga: Keistimewaan Kue Bolu Meranti, Jadi Oleh-oleh Khas Kota Medan Saat Mudik Lebaran
Labu Ikan Kuah Kuning biasanya disajikan dengan papeda, yang merupakan makanan khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi.
Papeda adalah makanan khas masyarakat adat Sentani dan Arab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.
Papeda dibuat dengan cara memanaskan aci sagu hingga terbentuk menjadi olahan sagu bening, lalu dicampur dengan air mendidih hingga mengental, matang, dan berwarna putih bening.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat Di Manado, Perekat Antar Umat Beragam di Utara Sulawesi
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR