Kapurung merupakan makanan yang jarang untuk kepentingan pesta. Pada dasarnya, makanan berbahan sagu jarang atau tidak pernah disajikan dalam pesta perkawinan maupun pesta lainnya.
Untuk acara pesta, masyarakat Desa Takkalala biasanya menghidangkan makanan berbahan pokok nasi.
Saat ini, kapurung telah mengalami proses transformasi nilai dari makanan rakyat jelata ke makanan para pejabat.
Dahulu masyarakat Desa Takkalala sangat risih menyantap kapurung di depan orang banyak, alhasil kapurung disembunyikan dari ruang publik.
Saat ini konteks tersebut berubah total masyarakat Desa Takkalala lebih sering menyuguhkan kapurung saat didatangi rombongan pejabat.
Acara saling mengundang untuk makan kapurung juga menjadi salah satu budaya masyarakat Desa Takkalala.
Kapurung memiliki nilai gizi yang cukup lengkap. Berbagai macam sayuran yang disajikan bersama kapurung dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ikan, daging ayam, dan udang menjadi sumber protein yang baik.
Sedangkan, karbohidrat dapat diperoleh dalam kapurung yang nilainya lebih rendah daripada nasi. Sehingga, makanan ini dapat digunakan untuk menjaga berat badan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Kapurung, Makanan Khas Sulawesi Selatan: Cara Makan, Manfaat, dan Lokasi
Baca Juga: Keistimewaan Kue Bolu Meranti, Jadi Oleh-oleh Khas Kota Medan Saat Mudik Lebaran
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR