Baca Juga: Tips Membuat Tempe Goreng Gurih dan Renyah Tahan Lama, Tambah 1 Bahan Ini
Akan tetapi kandungan mineral pada garam himalaya ini hanya sedikit dan belum mencukupi kebutuhan mineral jika dibandingkan dengan kebutuhan mineral berdasarkan Angka Kecukupan Gizi pada anak usia 1-3 tahun.
Selain itu, garam himalaya tidak memiliki kandungan Yodium seperti garam biasa.
Padahal Yodium ini sangat dibutuhkan dalam mendukung masa pertumbuhannya dan juga mencegah GAKY (gangguang akibat kekurangan Yodium).
Ahli Gizi Universitas Esa Unggul dan juga Co-Founder dari Sahabat Gizi, Anugrah Novanti, S.Gz, M.Gizi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua garam tersebut.
Keduanya sama-sama memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan oleh anak untuk dukung tumbuh kembangnya.
Hanya saja harga dari garam himalaya umumnya lebih mahal dibanding garam biasa.
‘’Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa garam himalaya lebih baik dikonsumsi dibandingkan garam biasa, terutama pada anak,” kata Anugrah Novianti, S.Gz, M.Gizi.
Dari penjelasan tersebut bukan berarti garam himalaya ini tidak boleh dikonsumsi, namun bukanlah sesuatu yang diharuskan untuk digunakan, terutama pada MPASI anak.
Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah sumber mineral dalam mencukupi kebutuhan gizi anak tidak hanya dari garam saja, melainkan sumber bahan makanan lainnya, sehingga perlu adanya variasi bahan makanan untuk MPASI anak.
Bagi yang masih bingung mau menggunakan garam jenis apa untuk masak sehari-hari, semoga semua terjawab setelah membaca artikel di atas.
Semoga beramanfaat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul : Benarkah Garam Himalaya Lebih Baik dari Garam Beryodium? Ini Faktanya!!
Baca Juga: Cara Membersihkan Setrika yang Kotor dan Lengket Cuma Pakai Garam, Ampuh Bikin Kinclong Kembali
KOMENTAR