Hidangan daging yang dimasak dengan bumbu-bumbu amat populer di Indonesia. Sebut saja steak atau barbekyu yang biasanya disajikan dalam momen-momen khusus. Selain lada dan garam, orang Indonesia suka menambahkan bumbu perendam atau saus olesan untuk lebih meningkatkan citarasanya. Tak heran, rumah makan dengan menu steak atau barbekyu selalu ramai dikunjungi.
Tentunya banyak dari Anda yang ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah kan? Tetapi, sebelum mulai membuatnya, Anda harus tahu dulu perbedaan yang signifikan antara kedua jenis olahan daging tersebut.
Menurut Albert Wijaya, founder restoran Holy Smokes, proses memasak hidangan BBQ ala Texas berbeda dengan steak. Di restorannya, hidangan BBQ ala Texas dimasak dengan metode pengasapan dari kayu yang disebut low and slow wood cooking. Teknik barbekyu ini menggunakan oven dengan tipe indirect kit yang dapat menghasilkan udara panas dari arang kayu yang diletakkan bersebelahan dengan ruang masak daging pada oven.
Menurut Albert, teknik ini menggunakan temperatur rendah selama berjam-jam, sehingga asap kayu dapat menghantarkan panas pada daging secara merata.
“Kalau pakai high temperature, nanti dagingnya tidak matang secara merata. Bisa jadi bagian luar daging sudah matang, tetapi bagian dalam daging belum matang,” jelas Albert, saat media gathering di rumah makannya yang berlokasi di jalan Wolter Monginsidi No. 27, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Hal ini berbeda dengan steak yang dimasak dengan proses grill. Pada proses grill, alat yang digunakan adalah direct kit, di mana arang berada di bawah ruang masak sehingga panas arang itu yang akan secara langsung menghantarkan panas pada daging di atasnya.
Alat panggang yang biasa digunakan pada kompor gas ataupun kompor listrik juga termasuk dalam direct kit. Proses grill tidak memakan waktu berjam-jam karena biasanya menggunakan temperatur tinggi yang disesuaikan dengan tingkat kematangan yang diinginkan.
Hal itulah yang menghasilkan pilihan tingkat kematangan pada daging steak, seperti rare, medium rare, medium, medium well, hingga welldone. Hal ini berbeda dengan beef BBQ yang memiliki tingkat kematangan secara merata.
Selain itu, jenis daging sapi yang digunakan juga berbeda. Untuk BBQ biasanya digunakan brisket atau daging sapi dengan kandungan kolagen yang tinggi. Namun, untuk steak daging sapi yang paling sering digunakan adalah daging sapi has luar (sirloin), dan has dalam (tenderloin).
(Michelle Margharetta)
KOMENTAR