SajianSedap.com - Minyak goreng merupakan salah satu bahan masakan yang hampir selalu digunakan sehari-hari oleh kita, masyarakat Indonesia. Maklum, orang Indonesia terkenal sangat suka makan gorengan dan tumisan.
Padahal sejak dulu banyak pakar kesehatan yang bilang kalau dua jenis makanan ini kurang baik dikonsumsi terus menerus. Bahan baku tumisan dan gorengan (seperti: sayuran, tempe, tahu, pisang, ubi, dll.), sih, sebenarnya cukup menyehatkan. Namun, beberapa jenis bahan baku tersebut jika dimasak dengan cara digoreng, akan terurai dan kemudian bereaksi dengan asam amino yang terkandung dalam minyak goreng (apalagi kalau minyaknya sudah dipakai berkali-kali untuk menggoreng), hingga menghasilkan senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik (dapat memicu terjadinya kanker).
Belum lagi dari minyak gorengnya sendiri. Beberapa jenis minyak goreng terbukti mengandung lemak yang sangat tinggi. Dan, jika dipanaskan pada suhu tinggi akan berubah jadi lemak jahat bagi tubuh, yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Lalu, bagaimana cara mensiasati agar kita tetap bisa sehat meski sering mengonsumsi gorengan dan tumisan?
Pergunakan saja minyak zaitun! Sebab, minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh yang lebih banyak daripada mentega, margarine, dan minyak goreng lainnya. Asam lemak tak jenuh ini menggantikan lemak jahat dalam tubuh kita, sehingga bisa mengurangi kadar kolesterol. Minyak zaitun juga mengandung antioksidan alami yang melindungi sel-sel terhadap penuaan.
Namun sayangnya, ada beberapa kesalahpahaman yang selama ini beredar di masyarakat bahwa minyak zaitun tidak cocok untuk menumis, apalagi menggoreng. Itu sebabnya minyak zaitun Bertolli, minyak zaitun ekstra ringan yang merupakan brand minyak zaitun nomer satu di dunia, melakukan kampanye #ItalianGoesLocal untuk mengedukasi konsumen memasak hidangan lokal dengan menggunakan Bertolli.
Kampanye dimulai dengan perjalanan Antonio yang adalah orang Italia biasa, ke Asia, untuk mempelajari lebih banyak tentang budaya lokal. Dari perjalanannya itu, dia menyadari bahwa cara terbaik untuk mengetahui lebih banyak tentang Asia adalah melalui makanan.
Antonio menelusuri jalan-jalan di Bangkok, Jakarta, dan Manila sambil belajar mengenai semua hidangan lokal, serta merekam perjalanannya melalui gambar dan video di Facebook, Twitter, juga Instagram-nya. Setelah itu Antonio mulai belajar bagaimana cara memasak hidangan-hidangan lokal tersebut dengan menggunakan minyak zaitun sebagai ganti minyak goreng yang umum dipakai.
Antonio memulai dengan hidangan-hidangan lokal sederhana, kemudian membagikan foto-foto dan resepnya kepada para penggemarnya melalui laman perjalanannya (@antoniotravels). Dia juga mendorong para follower-nya untuk berbagi kepadanya tentang versi dan rekomendasi hidangan lokal mereka sendiri yang dia perlu coba masak.
Hasilnya, Antonio yang sejak tanggal 18 November 2015 secara resmi ditunjuk sebagai duta minyak zaitun Bertolli Extra Light ini menemukan fakta bahwa memasak menggunakan minyak zaitun ternyata tidak mengubah rasa masakan sama sekali, malah justru membuat masakan jadi lebih lezat. Apalagi, minyak zaitun Bertolli Extra Light adalah minyak zaitun yang sempurna untuk menggantikan minyak nabati dalam proses memasak bersuhu tinggi. Sehingga, meski minyak zaitun ini mengalami proses memasak bersuhu tinggi, tidak ada dampak buruk pada kesehatan kita.
Oh iya, pada tanggal 11 – 13 Desember 2015 lalu Antonio kembali ke Indonesia untuk acara Kitchen Pop-up yang diadakan di Pondok Indah Mall, Jakarta, lho. Selama acara tersebut, Antonio melakukan demo memasak hidangan lokal versinya, tentu saja dengan menggunakan minyak zaitun Bertolli Extra Light. Semuanya direkam dan dibagikan melalui halaman Facebook Bertolli Asia dan halaman Facebook Antonio. Jadi, buat yang penasaran ingin mencoba, silahkan bukan halaman Facebook tadi ya. (adv)
KOMENTAR