SajianSedap.com - Lengkapi buka puasa Anda dengan kue manis khas Manado, kue lampu-lampu. Ya, seperti daerah lain di Indonesia, Manado juga memiliki menu berbuka puasa yang unik dan lezat. Seperti apa kue lampu-lampu tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Nama kue yang satu ini memang unik, yakni lampu-lampu. Kue khas Manado, Sulawesi Utara ini dibuat dari campuran adonan tepung terigu, tepung beras, gula merah, daun pandan, daun suji, dan santan. Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam daun pandan yang sudah dibentuk menjadi wadah berbentuk kotak. Atau, lebih dikenal dengan istilah takir. Setelah itu, kue lampu-lampu yang sudah dicetak dikukus selama 80 menit.
Terdapat satu keharusan yang tidak boleh dilanggar saat membuat kue yang memiliki tekstur lembut seperti agar-agar ini. Yakni, tidak boleh membuka penutup kukusan saat mengukus kue. Karena jika penutup kukusan dibuka saat proses pengukusan, rasa kue ini akan berubah dan tidak enak lagi.
Kue lampu-lampu sendiri sudah menjadi menu khas berbuka puasa masyarakat Manado. Bahkan, kue ini menjadi kue yang paling laris dibeli pengunjung sesaat akan buka puasa.
Sama halnya seperti es campur dan es buah, kue lampu-lampu akan semakin lezat ketika dinikmati dalam keadaan dingin. Selain itu, kelezatan kue lampu-lampu akan semakin bertambah jika dinikmati bersama kolak kacang hijau.
Karena menggunakan gula merah, kue lampu-lampu juga dipercaya dapat memberi kekuatan, serta daya tahan tubuh setelah seharian berpuasa. Di Manado sendiri kue lampu-lampu dijual dengan harga Rp 1.500 per buah. Murah, bukan? (SCI/ dari berbagai sumber)
FOTO: REDAKSI SEDAP SAJI
KOMENTAR