SAJIANSEDAP.COM Perlu sentuhan teknis yang sederhana untuk menjaga kualitas makanan yang kita simpan di dalam freezer. Meski sederhana, dampaknya sangat berbeda saat produk akan digunakan kembali. Simak tips menyimpan bahan makanan di dalam freezer.
1. Bentuk ideal bahan makanan
Kecepatan pembekuan umumnya berbanding 2 kali lipat ketebalan produk yang didinginkan. Karena itu bahan pangan yang disimpan harus sedapat mungkin dibuat dalam keadaan pipih (tipis melebar).
2. Waspadai Udara dalam kemasan
Hilangkan udara di sekeliling bahan pangan yang dibekukan. Udara yang ada akan mempercepat kerusakan, juga dapat menjadi insulator selama proses pembekuan. Kemas produk dalam plastik vakum. Kalau tak ada, gunakan sedotan. Pilihan lain, kemas bahan pangan menggunakan plastic wrapper serapat mungkin. Satu lagi, pastikan ukuran/jumlah bahan pangan yang disimpan akan habis dalam sekali penggunaan karena produk beku yang telah dilelehkan (thawing), tidak disarankan untuk dibekukan kembali.
3. Melelehkan produk (thawing) sebelum dioleh
Tergantung pada pengolahan yang akan dilakukan selanjutnya. Untuk bahan pangan yang akan ditumis, digoreng atau dipanggang sebaiknya dilakukan thawing terlebih dahulu. Tujuannya, agar suhu pengolahan lebih merata sampai ke dalam bahan pangan dan untuk menghindari splattering (minyak muncrat karena penguapan mendadak). Thawing alias pelelehan bisa dilakukan dengan menggunakan air mengalir, air es, ataupun dengan microvave tergantung pada jenis bahan pangan yang dibekukan. Untuk bahan pangan yang akan direbus, dapat direbus langsung tanpa perlu dilelehkan. Malah tekstur makanan yang akan direbus, akan lebih bagus jika tidak dilelehkan terlebih dahulu. Rongga yang sebelumnya berupa bunga es akan langsung tergantikan air perebus sehingga jaringan bahan pangan tidak mengalami collapse.
4. Pembekuan dapat mempercepat pengolahan selanjutnya
Beberapa bahan pangan tertentu seperti bawang bombay memang akan lebih cepat menyokelat bila ditumis setelah dibekukan. Pencokelatan terjadi karena kontribusi protein dan gula pereduksi yang saling bereaksi selama penumisan. Pembekuan akan ÔmerusakÕ jaringan bawang sehingga kedua kelompok senyawa tersebut lebih mudah terlepas untuk berinteraksi. Selain itu, pembekuan juga akan membuat air yang terikat, lebih mudah terlepas. Akibatnya, penguapan bisa dipercepat selama penumisan.
5. Perhatikan suhu pembekuan
Sebaiknya bahan pangan tidak dibekukan pada suhu antara minus 1 sampai dengan minus 4. Sesuai dengan hukum anomali air, air akan memuai pada suhu tersebut. Pemuaian air selama pembekuan sebaiknya dihindari agar bunga es yang besar tidak merusak jaringan bahan pangan yang dibekukan. Bila rusak, rusak pula tekstur bahan pangan setelah dilelehkan (thawing). Semakin rendah suhu pembekuan yang digunakan, akan semakin baik mutu bahan pangan yang dibekukan. Penggunaan blast freezer yang dapat mencapai minus 70 derajat Celcius dapat membantu dalam pembekuan.
6. Apakah bahan pangan beku bisa disimpan selamanya?
Sering ada pendapat bahwa produk beku tidak akan rusak sehingga dapat disimpan selamanya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa produk memang dapat disimpan selamanya, namun kerusakan bahan pangan akan tetap terjadi selama pembekuan sekalipun. Pembekuan tidak dapat mencegah semua proses reaksi yang terjadi dalam bahan pangan maupun pengaruh dari sekelilingnya seperti oksidasi, hidrolisis, dan juga mikroba perusak yang telah beradaptasi. Karena itu upayakan agar menggunakan bahan pangan beku secepatnya. Dan ingat, selalu gunakan bahan pangan yang paling lama disimpan. Pemberian kode tanggal pembekuan akan sangat membantu indentifikasi bahan pangan beku yang bertumpuk.
(SP)
FOTO: .bp.blogspot.com
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR