Gelatin akan makin banyak masuk ke dalam kaldu kalau cakar ayam diremukkan atau diiris kecil-kecil dulu sebelum direbus.
(Baca juga: Cara Membuat Rempeyek Krenyes dan Bikin Nagih)
(Baca juga: Usai Sembuh TBC, Fitri Tropica Makin Gencar Jualan Alat Dapur Inovatif, Apa Saja, Ya? )
Selain gelatin, tulang rawan pada cakar ayam mengandung glukosamin dan kondroitin yang diketahui bermanfaat untuk kesehatan sendi.
Jaringan ikat pada cakar ayam menyebabkan bagian ini terasa kenyal.
Cakar ayam banyak mengandung kolagen, zat yang diperlukan untuk mempertahankan elastisitas kulit.
Dalam hal ini, cakar ayam memang sumber nutrisi yang baik.
(Baca juga: Kreasi Lezat dalam Resep Sayur Ceker Bumbu Tongseng)
Meski begitu, dalam urusan kandungan gizi, kaldu cakar ayam sebetulnya hanya salah satu pilihan membuat kaldu.
Dalam urusan protein, kaldunya tidak lebih hebat daripada kaldu dari bagian lain.
Bagian dada, misalnya, mengandung protein lebih banyak daripada bagian cakar. Itu sebabnya kalau kita mengharapkan kandungan gizi yang lebih lengkap, misalnya untuk makanan pendamping ASI buat bayi, kaldu sebaiknya tidak hanya dibuat dari saripati cakar, tapi juga dari bagian lainnya yang lebih kaya protein, misalnya dada.
Nah, itulah penjelasan tentang mitos dan fakta dalam membuat kaldu ayam dari cekernya saja.
Yuk, lebih cermat dan teliti dalam memilih bahan baku masakan sehingga lebih lezat dan bergizi. Selamat mencoba. (MS)
(Baca juga: Ceker Ayam Merah, Wajib Cicip Untuk Penyuka Ceker)
(Baca juga: Ceker Bumbu Kare, Wajib Coba Untuk Penyuka Ceker)
Cara Mencuci Lap Dapur Kotor dan Berminyak Bisa Kinclong Lagi Pakai Bahan Dapur Ini
KOMENTAR