SajianSedap.grid.id - Makanan khas Jepang, Sushi, kini sudah menjamur di Indonesia.
Penggemarnya pun tak hanya orang dewasa, anak muda bahkan anak-anak juga menyukainya.
Bukan karena rasanya yang enak, banyak yang mempercayai sushiadalah pilihan makanan yang bergizi.
Tetapi benarkah demikian?
Apakah sushi benar-benar menyehatkan?
Diisi dengan ikan segar, dibungkus dengan lembaran rumput laut tipis dan disajikan dalam gulungan kecil yang rapi.
Namun para ahli mengingatkan untuk tidak mengharapkan sushi bisa melangsingkan pinggang jika kita sedang berdiet.
Sebab, salah satu masalah terbesar terkait dengan Sushi adalah mengontrol porsinya.
Meskipun terdapat berbagai jenis makanan sehat, sushi punya banyak kalori, lo.
(Baca juga: Alami dan Permanen, Begini Cara Menutup Pori-pori Terbuka di Wajah)
(Baca juga: Agar Daun Pepaya Tidak Pahit, Begini Cara Mengolahnya)
"Satu gulungan sushi yang dipotong menjadi enam hingga sembilan potong dapat berisi sebanyak 500 kalori, dan Gulungan udang pedas dengan bumbu memiliki sekitar 550 kalori, menurut United States Departement of Agriculture (USDA)," kata Isabel Maples, seorang ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Sebagian besar kalori berasal dari beras putih yang digulung.
"Nasi sushi biasanya dibuat dengan menambahkan cuka dan gula, dan gula memberi lebih banyak kalori daripada nasi," kata Katherine Zeratsky, seorang nutritionist dari Mayo Clinic.
Nancy Farrell, seorang ahli gizi diet terdaftar di Fredericksburg menambahkan pernyataan Zeratsky, nasi sushi yang lengket dan manis ini juga dikemasi selama proses memasak dan perakitan, jadi bisa saja kita mengonsumsi setengah cangkir nasi saat makan sushi.
(Baca juga: Bakar 3 Helai Daun Salam, Tunggu 10 Menit dan Lihat Yang Terjadi)
(Baca juga: Berkunjung ke Banyuwangi, Denada Kalap Karena Makanan Enak Ini!)
"Sangat mudah untuk memasukkannya ke mulut Anda, tanpa menyadari berapa banyak nasi yang kita makan," kata Farrell.
Hal ini lah yang terkadang membuat sushi menjadi tidak sehat.
Karena terlalu suka dengan sushi, seseorang cenderung memakannya banyak-banyak.
Padahal bisa menambah kalori yang berujung pada beratnya timbangan.
Lantas bagaimana cara memakan sushi tanpa banyak menambahkan asupan kalori?
(Baca juga: Resep Sambal Bawang, Teman Ayam Geprek yang Lezatnya Tak Masuk Akal)
(Baca juga: Mau Buat Es Sarang Burung? Simak Tips yang Satu Ini Agar Rasanya Makin Maknyus!)
Pilih sushi yang tepat
Bahan-bahan yang terselip di dalam (dan ditumpuk di atas) gulungan sushi adalah faktor penentu terbesar apakah sehat atau tidak.
Ikan biasanya rendah kalori, tinggi protein dan dikemas dengan nutrisi seperti omega-3.
"Sertakan sayuran kukus dan segar, yang kaya serat, dan alpukat, lemak yang sehat bagi jantung," kata Farrell, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Juga, hindari saus mayones (bahan utama dalam kebanyakan gulungan dengan isi “pedas”) atau sayuran yang digoreng dan digoreng (berlabel “renyah” atau “tempura”).
Kurangi saus kedelai
Mencelupkan sushi ke dalam saus dapat dengan cepat meningkatkan kadar natrium dan lemak.
Zeratsky merekomendasikan kita hanya menambahkan sedikit saus (hanya sebagai perasa untuk lidah), daripada mencelupkan seluruh sushi ke dalam saus.
Sedangkan untuk kecap, bahkan satu sendok makan dari berbagai sodium yang dikurangi dapat mengandung 575 mg natrium: sekitar 25% dari batas harian yang disarankan.
Jika tidak bisa berpisah dengan kecap, Maples menyarankan untuk hanya memercikan sedikit di atas sushi.
Beberapa bumbu, di sisi lain, dikemas penuh dengan rasa dan nutrisi.
Jahe, yang populer dalam bentuk acar untuk menemani gulungan sushi, memiliki manfaat anti-inflamasi, juga pada lobak sebagai sumber vitamin C yang luar biasa.
(Baca juga: Tampil Bugar Meski Sudah Berumur, Lakukan 5 Hal ini Sekarang Juga!)
(Baca juga: Tengok Manfaat Ajaib Air Cucian Beras Berikut Ini, Pasti Kita Tidak Percaya!)
Ikan mentah yang berkualitas
Jika khawatir dengan efek samping penambahan berat badan, para ahli menyarankan harus tetap berhati-hati mengonsumsi ikan mentahnya.
"Ketika memakan apa pun yang mentah, tetap ada risiko bawaan, sakit dari bakteri atau parasit misalnya," kata Zeratsky.
Sehingga kita harus bisa memastikan kualitas ikan mentah itu segar.
Yaitu dengan mengamati apakah masih terdapat bau amis yang kuat atau tidak.
Bau amis dapat menandakan segar atau tidaknya ikan.
Kemudian, jangan memakan terlalu lama jika memesan sushi yang terdapat ikan mentah.
Menurut Food and Drugs Administration (FDA), ikan mentah tidak boleh ditinggalkan selama lebih dari 2 jam, atau lebih lama dari satu jam jika suhu ruangan 90 derajat atau lebih hangat.
Penting untuk diingat, parasit dapat bertahan hidup pada ikan mentah ketika suhu internalnya naik terlalu tinggi atau ketika ikan tidak dibekukan dengan benar. (Fadhila Afifah)
Untuk mendapatkan buku-buku resep pilihan Sedap Saji, kunjungi juga: Kanal Belanja Sajian Sedap
(Baca juga: Pakai 6 Bumbu Rahasia Sisca Soewitomo, Masakan Dijamin Enak dan Sehat!)
(Baca juga: Sudah Tahu Belum? Ternyata Minum Air Sebelum Tidur Bisa Jadi Berbahaya, Lo!)
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR