Sebab, penentuan posisi itu baru akan diumumkan pada pagi hari-H.
Selama ini, Suci dan rekan-rekan hanya mendapatkan tempaan fisik dan mental agar siap ditempatkan di manapun.
Tempaan setiap hari itu tidak akan pernah dilupa. Menjelang hari H, ia justru merasa sedih karena artinya ia akan berpisah dengan rekan-rekan sesama anggota Paskibraka dari penjuru Indonesia.
BACA JUGA: Belajar Cara Titiek Puspa Sembuh dari Kanker Serviks, Hindari Keras Makanan Ini!
"Yang paling enggak bisa saya lupakan itu, keseharian di wisma. Bangun pagi masih ngantuk- ngantuk tapi sudah disuruh bangun. Langsung persiapan fisik, dilatih baris berbaris dan pemantapan formasi," ujar Suci.
Apa yang ia capai kini, diakui Suci, adalah demi untuk membanggakan orangtua di kampung halaman.
"Bapak dan Ibu saya di Sumatera Utara. Bapak kerja wiraswasta, tapi kadang bekerja, kadang tidak. Kalau Ibu, menjual lontong. Ini semua demi mereka," ujar dia.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR