Kisahnya Membuka Lembaran Baru Hukum di Itali
Percaya atau tidak, hukuman bagi Ostriakov ini pun langsung jadi buah bibir di Itali pada saat itu.
Banyak orang mengirimkan opini ke koran-koran.
Banyak aktivis juga mempertanyakan keputusan ini.
Pengacara Ostriakov pun mengajukan banding kepada pengadilan.
Pada tahap banding kedua dan terakhir putusan pun dijatuhkan oleh Mahkamah Agung.
BACA JUGA: Putra Dukun Bejat yang Sekap Perempuan Selama 15 Tahun Ungkap Pantangan Makanan Tak Biasa Ayahnya
Mahkamah Agung menyatakan kalau Negara membatalkan hukuman bagi Ostriakov.
Pengadilan mengatakan sudah jelas kalau terdakwa "tidak bisa hidup tanpa makan sehingga mencuri untuk kebutuhan primer."
Oleh karennya, hal tersebut bukanlah kejahatan.
Mahkamah Agung juga mengatakan bahwa mencuri makanan dalam jumlah kecil karena putus asa tidak termasuk dalam tindakan kejahatan.
Karena itu, hingga sekarang, mencuri makanan dalam jumlah kecil di Itali dianggap bukan tindakan kriminal.
Asal, mencurinya betul-betul karena alasan untuk bertahan hidup.
Setelah kasus Ostriakov ini, banyak gerakan muncul di Itali.
Itali digadang-gadang akan memberlakukan undang-undang baru di mana semua supermarket diharuskan menyumbangkan makanan sisa mereka untuk amal.
Pasalnya, pada tahun itu, Itali tengah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah gelandangan bertambah.
Masyarakat pun jadi kesulitan hanya untuk makan demi bisa bertahan hidup.
Selain di Itali, hukum baru ini juga diapreasiasi oleh banyak Negara lain.
Banyak yang berpendapat bahwa hukum tak lagi hanya berpatokan pada baik dan buruk, tapi juga faktor kemanusiaan.
Nah, bagaimana dengan Anda?
Pro atau kontra dengan kebijakan Itali ini?
BACA JUGA: Kunyah Bawang Putih Sebelum Berhubungan Seksual, Khasiatnya Dahsyat!
Source | : | theindependent.sg |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR