SajianSedap.id – Kasus pencurian makanan di Indonesia sudah sering terjadi.
Masih ingat dengan kasus Nenek Minah pencuri biji kakao yang dijatuhi hukuman 1 bulan 3 hari penjara?
Atau banyak kasus pencurian lain yang dihadiahi bogeman mentah dari pengadilan jalanan?
Nah, ternyata kasus pencurian makanan juga hal yang lumrah di luar negeri, lo.
Salah satu yang paling terkenal adalah kasus gelandangan di Itali yang mencuri sosis dan keju di sebuah supermarket.
BACA JUGA: Putri Fenita Arie Membantu Membuat Cireng Sambil Lesehan, ART Sampe Pakai Helm
Pencuri Itu Bernama Roman Ostriakov
Kisah ini berawal saat seorang gelandangan bernama Roman Ostriakov mencuri di Genoa Supermarket.
Seorang pengunjung supermarket melaporkan Ostriakov ke security supermarket karena terciduk mencuri beberapa makanan.
Ostriakov ternyata hanya membayar untuk sepotong roti di kasir, padahal dirinya juga mengantongi dua potong sosis dan satu bungkus sosis.
Totalnya, Ia mencuri sekitar €4.07 atau 67 ribu rupiah.
BACA JUGA: Raul Lemos Suapi Kopi Kedua Anaknya, Efek Berbahaya Ini Bisa Dirasakan Saat Sang Anak Dewasa
Kasus yang terjadi pada tahun 2011 ini pun dilaporkan pada pihak yang berwajib dan dibawa hingga ranah hukum.
Pada tahun 2015, Ostriakov dinyatakan sebagai pencuri dan dijatuhi hukuman 6 bulan penjara dan denda €100 yang tentu tak sanggup dibayarnya.
BACA JUGA: Setelah Busana Transparan, Pakaian Luna Maya Saat Dinner Bareng Syahrini Kembali Jadi Sorotan
Kisahnya Membuka Lembaran Baru Hukum di Itali
Percaya atau tidak, hukuman bagi Ostriakov ini pun langsung jadi buah bibir di Itali pada saat itu.
Banyak orang mengirimkan opini ke koran-koran.
Banyak aktivis juga mempertanyakan keputusan ini.
Pengacara Ostriakov pun mengajukan banding kepada pengadilan.
Pada tahap banding kedua dan terakhir putusan pun dijatuhkan oleh Mahkamah Agung.
BACA JUGA: Putra Dukun Bejat yang Sekap Perempuan Selama 15 Tahun Ungkap Pantangan Makanan Tak Biasa Ayahnya
Mahkamah Agung menyatakan kalau Negara membatalkan hukuman bagi Ostriakov.
Pengadilan mengatakan sudah jelas kalau terdakwa "tidak bisa hidup tanpa makan sehingga mencuri untuk kebutuhan primer."
Oleh karennya, hal tersebut bukanlah kejahatan.
Mahkamah Agung juga mengatakan bahwa mencuri makanan dalam jumlah kecil karena putus asa tidak termasuk dalam tindakan kejahatan.
Karena itu, hingga sekarang, mencuri makanan dalam jumlah kecil di Itali dianggap bukan tindakan kriminal.
Asal, mencurinya betul-betul karena alasan untuk bertahan hidup.
Setelah kasus Ostriakov ini, banyak gerakan muncul di Itali.
Itali digadang-gadang akan memberlakukan undang-undang baru di mana semua supermarket diharuskan menyumbangkan makanan sisa mereka untuk amal.
Pasalnya, pada tahun itu, Itali tengah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah gelandangan bertambah.
Masyarakat pun jadi kesulitan hanya untuk makan demi bisa bertahan hidup.
Selain di Itali, hukum baru ini juga diapreasiasi oleh banyak Negara lain.
Banyak yang berpendapat bahwa hukum tak lagi hanya berpatokan pada baik dan buruk, tapi juga faktor kemanusiaan.
Nah, bagaimana dengan Anda?
Pro atau kontra dengan kebijakan Itali ini?
BACA JUGA: Kunyah Bawang Putih Sebelum Berhubungan Seksual, Khasiatnya Dahsyat!
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | theindependent.sg |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR