Sajiansedap.id – Setelah dibuka Sabtu (18/8) lalu, pesta olahraga Asian Games 2018 masih terus berlangsung.
Indonesia berada di urutan keempat klasemen sementara sampai dengan Selasa (21/8)
Kita berada di bawah China, Jepang, dan Korea dengan perolehan dua medali perak dan perunggu, serta lima medali emas.
Medali emas pertama untuk Indonesia dipersembahkan oleh Defia Rosmaniar dari cabang olahraga taekwondo, Minggu (19/8).
Sementara itu, tiga medali emas lainnya dipersembahkan oleh Lindswell Kwok dari cabang olahraga wushu, serta dari dua atlet balap sepeda gunung nomor downhill, Tiara Andini Prastika dan Khoiful Mukhib, Senin (20/8).
Medali emas terbaru, dipersembahkan oleh atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, Selasa (21/8).
Sebelum berlaga di Asian Games 2018, Eko sudah banyak mendulang prestasi di berbagai laga internasional.
Contohnya Ia berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 saat usianya masih 20 tahun, medali perunggu di Olimpiade London 2012, serta yang terakhir medali Perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Pada ajang Asian Games 2018 ini, Ia mengangkat snatch 141 kilogram dan 170 kilogram clean and jerk, sehingga berhasil melakukan total angkatan 311 kilogram.
Ia berhasil mengalahkan wakil dari Vietnam, Van Vinh Trinh, yang berhasil melakukan total angkatan 299 kilogram.
BACA JUGA: Tampil Beda di Hari Raya Idul Adha dengan Menyantap Gulai Kambing Rebung yang Kaya akan Rempah Ini
Atlet kelahiran Lampung, 24 Juli 1989 ini bertarung di kelas 62 kilogram, sebelumnya kelas ini sempat dihapus dari daftar nomor yang dipertandingkan.
Hal itu justru membuatnya sangat termotivasi untuk menyumbang emas, karena Ia mendapatkan kesempatan lagi untuk bertanding.
BACA JUGA: Cincinnya Sampai Bergetar! Hotman Paris Hutapea Luapkan Kekesalan Kepada Orang Kaya Di Restoran
Persiapan yang dilakukan oleh Eko menjelang Asian Games 2018 ternyata penuh lika-liku.
Tidak hanya disiplin latihan, tetapi Ia harus melakukan diet ketat agar bisa berlaga di Asian Games 2018.
Pada bulan Juli lalu, berat badannya masih berada di angka 66 kilogram, artinya lebih empat kilogram dari kategori yang dipertandingkan.
Bayangkan, dalam waktu satu bulan mau tidak mau Ia harus berhasil melakukan diet!
Saat itu, Ia memperhitungkan bahwa dalam waktu dua minggu dirinya bisa berhasil menurunkan berat badan sebanyak dua kilogram, dengan cara menghindari makanan yang berlemak tinggi dan makanan manis seperti gorengan, cokelat dan kue.
Dengan melakukan diet ketat dua minggu di awal, menjelang perlombaan, Ia tidak harus melakukan banyak diet, sehingga bisa lebih fokus ke pertandingan.
Terbukti cara itu berhasil dan hari ini, si Raja Angkat Besi dari Indonesia bisa bertanding.
Tapi Tahukah Anda, untuk mencapai titik hidupnya yang sekarang, ia harus banyak melalui perjuangan yang sungguh luar biasa.
Eko berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Dari cabang olahraga angkat besi inilah Ia mampu sedikit demi sedikit memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
Sebelum terjun ke dunia angkat besi, Ia pernah bekerja sebagai penggembala kambing.
Ketika usia sekolah, dirinya tidak punya banyak uang sehingga hanya mampu jajan kuaci dan tiga butir permen setiap hari.
Usut punya usut, ternyata sang atlet pada awalnya hanya ikut-ikutan latihan angkat besi.
Dari ikut-ikutan ini Ia bisa mendapatkan suplemen, vitamin, dan uang untuk makan keluarga.
BACA JUGA: Makanan Sederhana Ini Jadi Saksi Bisu Masa Lalu Denny Sumargo, Dita Soedarjo Sampai Dibuat Kaget!
Tahun 2018 adalah Asian Games keempat bagi Eko dan Ia berhasil mencetak sejarah!
Pasalnya, ini kali pertama bagi Indonesia berhasil meraih medali emas dari cabang olaharga angkat besi di Asian Games.
BACA JUGA: Bukan Cuma Enak Dimakan, Keripik Tempe Aneka Rasa Ini Juga Cocok Untuk Jadi Peluang Usaha
KOMENTAR