Akibat fenomena likuefaksi, pemukiman warga dan gereja di Kampung Jono Oge bergeser sejauh 3 kilometer dan digantikan oleh ladang jagung.
Dilansir dari Tribun pemukiman warga di Kampung Jono Oge ditumbuhi tanaman jagung yang siap petik.
Di sela tanaman jagung yang sudah hampir matang, tumbuh juga tanaman kembang kol.
Pohon kelapa yang masih berdiri kokoh juga ada di sana.
Sementara itu, di Kampung Jono Oge yang sudah berpindah sejauh 3 kilometer, yang tersisa adalah pemandangan reruntuhan bangunan yang menyembul dari dalam lumpur.
Pemandangan reruntuhan bangunan itu disertai pemandangan bangkai kendaraan roda empat dan dua yang teronggok di atasnya.
Bangkai peralatan rumah tangga dan dokumen-dokumen juga ikut memenuhi pemandangan di Kampung Jono Oge yang sebenarnya.
Salah seorang warga Kampung Jono Oge, Merry (42) mengatakan, "Kampung kami tergeser karena gempa, tiba-tiba gempa lalu tanah bergelombang dan datang tanaman jagung. Itu waktu tanah seperti berjalan, saya tidak tahu Jono Oge sudah kemana, tanah juga keluarkan air sama lumpur, tapi ini sudah kering.”
Baca Juga : Baru Sarapan di Jam 9? Apakah Baik Bagi Tubuh dan Benar Bisa Turunkan Berat Badan?
Source | : | kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Miyanti |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR