Sajiansedap.id – Beberapa hari lalu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (PUSDATINMAS) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho heboh di jagat media sosial, khususnya di Twitter.
Tagar #RaisaMeetSutopo menjadi trending topic setelah salah satu twit Sutopo menyebut akun Twitter Raisa Andriana, @raisa6690.
Melalui akun twitter pribadinya, Sutopo sering memberikan informasi terkait kebencanaan, termasuk perkembangan informasi gempa yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala & Sigi, Sulawesi Tengah.
Sebelum tagar tersebut viral, Sutopo menulis kicauan tentang perkembangan informasi pasca gempa dan tsunami yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah itu.
Pada Rabu (3/10) Sutopo akhirnya bisa bercakap melalui video call dengan Raisa.
Bagaimana awal kejadian video call tersebut?
Baca Juga : Selena Gomez Idap Lupus Sampai Harus Cangkok Ginjal, Ini Aturan Makan yang Harus Dijalaninya Seumur Hidup
Awal Mula Video Call dengan Raisa
Penyanyi Raisa Andriana menceritakan bagaimana akhirnya Ia bisa melakukan panggilan video dengan Sutopo.
Awalnya, Raisa tak tahu bahwa Sutopo begitu mengaguminya.
Dikutip dari Kompas.com, ketika ditemui di acara Gala Dana 100 Biduan, 100 Hits untuk Palu, Donggala, Sulawesi Tengah, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (5/10), Raisa mengatakan, "Iya ceritanya kemarin aku enggak tahu apa-apa, tiba-tiba dapat banyak message dari teman-teman, dapat mention, dan lain-lain.”
Lalu, Ia mencari tahu siapa Sutopo yang dimaksud.
Raisa meneruskan, "Baru aku baca ceritanya Pak Sutopo, ternyata si bapak orangnya ngelawak ya gitu, aku pikir akan serius banget, karena semua netizen kaya pada serius banget gitu.”
Masya Allah, saya tidak tahu kalau #RaisaMeetSutopo di medsos sampai trending topic. Raisa adalah inspiratif. Jika bertemu nanti saya malah bisa "Terjebak Nostalgia". Bisa "Serba Salah". Malah sampai "Jatuh Hati" & akhirnya menganggap sebagai "Mantan Terindah" haha.. @raisa6690 pic.twitter.com/AsJoLlvxQl
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 2 Oktober 2018
Baca Juga : Siang yang Terik Ini Memang Paling Pas Menyantap Almond Lychee Puding
Raisa lantas mencari nomor kontak Sutopo untuk menghubunginya langsung.
Pada hari yang sama Raisa mencoba menghubungi Sutopo, tetapi sayangnya Kepala Humas BNPB ini tengah sibuk menangani bencana.
Keesokan harinya, pelantun Mantan Terindah ini kembali menghubungi Sutopo, tetapi Ia merasa kurang afdol kalau hanya menghubunginya via telepon.
Akhirnya, Raisa memutuskan untuk melakukan video call setelah Sutopo melangsungkan konferensi pers, karena banyak media.
"Aku pikir kalau telepon kurang afdol, aku akhirnya video call, beliau juga habis presscon ya, karena banyak wartawan juga," ucap Raisa.
Istri Hamish Daud itu akhirnya berbincang ringan dengan Sutopo sembari bertukar canda.
Ketika video call, tadinya Sutopo menggunakan earphone, tetapi banyak yang meminta agar Sutopo mencopot earphonenya, sehingga Raisa tak bisa mendengarnya.
"Tadinya beliau pake earphone, tapi disuruh lepas, akhirnya enggak kedengeran (ngomong apa),’ tutur Raisa.
Baca Juga : Bagikan Sembako untuk Korban Gempa Palu, Wajah Adelia Pasha yang Jauh Lebih Tirus Jadi Sorotan
Menurut Raisa, Sutopo adalah orang yang lucu dan pintar ‘ngelawak’.
Ia mengatakan, “Ya lucu banget sih orangnya, artinya itu positif malah ngelawak-ngelawak, kirain akan serius banget, tapi ternyata ringan banget dan alhamdulillah kemaren sempat ngobrol-ngobrol via video call.”
Sutopo Purwo Nugroho Mengidap Kanker Paru-paru Stadium 4B
Ya, Sutopo memang sosok yang lucu dan pandai menarik perhatian publik dengan perkataan-perkataan lucunya.
Namun siapa sangka, ternyata di balik tingkah lucunya, Ia sedang berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4B.
Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker. Jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja dan berdoa. Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain.@raisa6690 pic.twitter.com/RZVSnSOTkW
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 1 Oktober 2018
Melalui akun twitter pribadi, @Sutopo_PN, Ia beberapa kali membagikan keadaanya setelah kemoterapi.
Dalam twiternya, Ia menyampaikan bahwa akan tetap berusaha memberikan informasi terbaik kepada masyarakat meskipun dirinya tengah berjuang melawan penyakit kanker.
Lalu, Ia menyebut Raisa di akhir cuitannya, sehingga status ini pun berkembang menjadi tanda pagar #RaisaMeetSutopo.
Makanan Pencegah Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru seperti yang menyerang Sutopo merupakan jenis kanker yang banyak menimpa kaum adam.
Di Indonesia sendiri, kanker ini menjadi pembunuh nomor satu pria dibanding dengan penyakit kanker lainnya.
Sebaiknya Anda rajin mengonsumsi makanan pencegah kanker paru-paru berikut ini, agar kanker paru-paru ini tak menyerang tubuh Anda,
1. Makanan Berwarna Merah
Semua makanan berwarna merah yang ada di sekitar kita mengandung gizi antikanker.
Sebabnya, pada makanan berwarana merah, terkandung pigmen warna bernama karoten.
Karoten termasuk dalam keluarga antioksidan yang bisa mencegah kanker dan meningkatakan kekebalan tubuh.
Pigmen ini bisa kita temukan pada makanan berwarna orange atau merah mulai dari paprika, cabai, papaya, jeruk, tomat dan wortel.
2. Sayuran Cruciferous
Selama ini, kita sebenarnya sangat sering bersentuhan dengan sayuran cruciferous.
Hanya saja, kita lebih mengenalnya dengan sebutan kembang kol, kubis dan brokoli.
Ketiga sayuran sehari-hari ini ternyata termasuk dalam keluarga cruciferous yang terkenal paling banyak mengandung zat antikanker.
Sayuran crusiferous mengandung zat yang disebut indole-3-carbinol.
Zat ini bekerja sebagai pembersih yang memperbaiki kerusakan yang dilakukan karsinogen (zat penyebab kanker) terhadp sel sebelum mereka berubah menjadi kanker.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak brokoli dan kubis dapat menurunkan risiko kanker paru sampai 40 %.
Baca Juga : Jam 2 Pagi Dikirimi Ayam Goreng Oleh Sosok Misterius, Putri Cantik Sutiyoso Marah-Marah di Instagram!
3. Ikan
Jangan jauh-jauh mencari suplemen pencegah kanker, mulai saja dengan perbanyak konsumsi ikan di rumah.
Banyak penelitian menunjukkan kombinasi asap rokok dan lemak daging bisa menyebabkan kanker paru-paru.
Karena itu, kita harus mengganti lemak daging menjadi lemak yang lebih sehat seperti lemak ikan atau biasa disebut omega 3.
Kandungan omega 3 paling tinggi bisa kita temui pada ikan salmon, sarden, makarel, tuna dan masih banyak lagi.
4. Sayuran Tinggi Folat
Sangat mudah menemukan sayuran tinggi folat di sekitar kita.
Semudah belanja di tukang sayur dan menemukan sayur bayam, kale, dan buncis, karena ketiganya merupakan sayuran tinggi folat yang sangat baik melawan kanker paru-paru.
Baca Juga : Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Miliader Dato Sri Tahir Dulu Pernah Jadi Pembuat Becak Demi Bisa Makan
Merokok sangat menguras folat dari tubuh, seperti halnya konsumsi alkohol dan folat mengadung vitamin yang bisa melindungi sel dari karsinogen tembakau pada rokok.
Sebuah studi lain yang dilakukan di M. D. Anderson Cancer Center, menemukan bahwa mantan perokok yang mengonsumsi cukup folat bisa mengalami penurunan risiko kanker paru-paru hingga 40%.
5. Sayuran Tinggi Vitamin E
Semua orang tahu kalau vitamin E sangat baik untuk kesehatan kulit.
Ternyata bukan hanya itu, vitamin E juga bisa melawan kanker, lo.
Vitamin E memiliki antioksidan yang bisa menjaga kesehatan paru-paru.
Sebuah studi di Finlandia bahkan menunjukkan kalau konsumsi vitamin E bisa menurunkan resiko kanker paru-paru pada perokok sampai 20%.
Baca Juga : Pernah Hidup Susah, Elly Sugigi Berikan Anaknya ke Tukang Sayur 24 Tahun Lalu, Hasil Hubungan Gelap?
Vitamin E sendiri biasanya terkandung pada kacang-kacangan seperti kedelai, almond, walnut dan biji bunga matahari.
Dedikasi Sutopo dalam hal penanggulangan bencana membuat salut masyarakat Indonesia.
Meskipun tengah melawan kanker paru-paru stadium 4B, Ia tetap bersemangat dan memberikan yang terbaik untuk tanah airnya.
Baca Juga : Mudah Banget! Cuma Butuh #5MenitAja Untuk Menghias Mini Cheese Donat Yang Praktis Ini nan Lembut Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Miyanti |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR