Sajiansedap.id – Ada kabar mengejutkan dari merek garam meja Indonesia.
Kandungan mikroplastik ditemukan pada 90 persen merek garam meja yang diteliti dari seluruh dunia.
Menurut hasil penelitian yang dilansir oleh laman National Geographic, ada 36 merek garam yang ternyata mengandung mikroplastik, dari 39 merek yang diteliti.
Mikroplastik adalah potongan kecil dari plastik yang dapat mencemari lingkungan.
Sebenarnya, mikroplastik sudah ditemukan di dalam garam laut sejak bertahun-tahun yang lalu.
Namun selama itu, belum terungkap berapa banyak kandungan material tersebut pada bumbu masak yang paling sering digunakan di seluruh dunia ini.
Sifat plastik yang tak lebur selama bertahun-tahun menyebabkan partikel itu dapat tertelan dan masuk serta terakumulasi di dalam tubuh dan jaringan organisme.
Kepadatan mikroplastik memang sangat beragam pada pada masing-masing merek garam yang diteliti.
Baca Juga : Hanya dengan Minum Segelas Air Garam Hangat Setiap Hari, Rasakan 5 Manfaat Ajaib Ini dalam Tubuh!
Namun, yang patut menjadi perhatian adalah kandungan terbanyak ada pada garam produksi di Asia.
Nah, yang lebih mengejutkan dari temuan ini adalah garam meja yang dijual di Indonesia memiliki kandungan mikroplastik tertinggi dibandingkan sampel lainnya.
Mengapa Kandungan Mikroplastik Pada Garam Meja Indonesia Paling Tinggi?
Kawasan Asia selama ini memang dikenal sebagai wilayah dengan angka pencemaran plastik yang tinggi.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia (54.720 kilometer) pun menduduki peringat kedua dunia untuk problem polusi plastik.
Dalam indikator lain berdasarkan letak geografis, pencemaran garam tertinggi ditemukan pada produk garam danau dan garam batu.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Baca Juga : Mudah Dibuat, Pemula Juga Bisa Buat Misro Jagung Isi Unti dengan Resep Ini
Hasil penelitian terbaru ini merupakan yang kelima dalam beberapa tahun terakhir.
Penelitian serupa sudah pernah dilakukan di Spanyol, China, Amerika Serikat, serta sejumlah kelompok dari Perancis, Inggris, dan Malaysia.
Sherri Mason, Profesor dari State University of New York di Fredonia yang bekerjasama dengan periset di University of Minnesota, juga pernah menggelar studi serupa.
Masson mengatakan, “Fakta bahwa mereka menemukan jumlah yang tertinggi ada di Asia, itu menarik. Meskipun tidak mengherankan, tapi hal itu tentu harus dilengkapi dengan data yang kuat.”
Apakah Kandungan Mikroplastik dalam Garam Meja Berbahaya?
Jika temuan dalam penelitian ini mengungkap hal yang sedemikian mengejutkan, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah kandungan mikroplastik berbahaya bagi manusia?
Penelitian ini memperkirakan rata-rata orang dewasa mengonsumsi sekitar 2,000 mikroplastik setahun lewat produk garam.
Namun, apa yang tercermin dari data tersebut masih menjadi misteri.
Sebuah studi berbeda dilakukan oleh para peneliti dari University of York, Inggris.
Mereka berusaha mengungkap risiko mikroplastik dalam garam.
Baca Juga : Mengaku Trauma Menikah dengan Pengusaha, Ratna Listy Kepergok Tengah Asyik Makan Malam Bersama Pejabat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak cukup didapat temuan yang bisa menentukan apakah mikroplastik berbahaya.
Peninjauan terhadap 320 penelitian yang ada mengungkap adanya celah yang dominan terkait pengertian ilmiah dan relasinya dengan dampak mikroplastik tersebut.
Penelitian menguji berbagai jenis mikroplastik, termasuk microbeads, fragmen, dan serat, yang mengarah pada "ketidakcocokan" data bak membandingan apel dan pir."
Seorang Profesor Geografi Universitas York, Alistair Boxall mengungkapkan, “Berdasarkan analisa kami, saat ini hanya ada bukti terbatas yang mungkin menggiring pada kesimpulan bahwa mikroplastik melahirkan dampak merugikan yang signifikan."
Menurut Boxall dibutuhkan sebuah penelitian intensif dengan kualitas yang lebih bagus dan pemantauan lingkungan yang lebih menyeluruh demi membuktikan dampaknya bagi tubuh manusia.
Baca Juga : Jangan Sembarangan Makan Yang Rasanya Asin, Ini Jumlah Maksimal Konsumsi Garam Agar Tak Berakibat Fatal
KOMENTAR