Kandungan dalam kantong plastik seperti bisphenol A (BPA) yang merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik, pelapis kaleng makanan dan minuman.
Ketika bahan kimia ini berada di dalam kaleng atau botol plastik, bahan kimia itu bisa masuk ke dalam makanan atau minuman bahkan dapat masuk ke dalam tubuh ketika menelan makanan atau minumannya.
FDA mengatakan ada sejumlah penelitian terbaru yang dilakukan pada tikus yang menunjukkan hubungan antara tingkat kimia dan infertilitas yang tinggi, diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, plastik BPA juga berbahaya bagi bayi karena terbukti dapat memengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal, perilaku dan risiko kanker.
Sementara itu, penggunaan plastik BPA juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan berikut:
- Gangguan fungsi hati.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh.
- Gangguan fungsi otak.
- Gangguan pernapasan.
- Asma.
- Persalinan prematur.
Baca Juga : Begadang Hingga Kurang Minum Saat Hamil, Begini Kondisi Evi Masamba yang Terbaring Lemah di Rumah Sakit
Apalagi jika plastik ini bercampur dengan makanan atau minuman panas, dapat bereaksi yang menimbulkan berbagai senyawa yang terkandung dalam plastik dapat bercampur dengan makanan dan minuman.
Untuk itu, FDA merekomendasikan untuk menggunakan gelas, atau botol minum stainless steel untuk menghindari bercampurnya zat dalam plastik ke makanan atau minuman kita.
Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul Mulai 1 Maret Kantong Plastik Sudah Berbayar, Ternyata Begini Bahaya Plastik Bagi Kesehatan