SajianSedap.com - Namanya sempat melambung hingga akhirnya bangkrut harus berjualan bubur Manado.
Hal ini dikarenakan dirinya tak lagi juga dikeluarkan dari kepolisian.
Ia pun menjelaskan alasan penyebab dari hal tersebut.
Sempat jualan bubur setelah gagal jadi artis
Tentu kita masih ingat dengan nama Norman Kamaru, mantan anggota polisi yang mendadak populer karena joged Indianya.
Nama Norman sempat menjadi perbincangan dan pergunjingan akibat keputusannya untuk keluar dari kepolisian.
Karena iming-iming ketenaran dan nama besar sebagai artis, Norman Kamaru pernah rela meninggalkan pekerjaan sebagai polisi.
Kala itu, Norman dipecat akibat sering bolos syuting di Jakarta.
Baca Juga : Biasa Bungkam, Istri Pertama Kiwil Akhirnya Curhat Rasanya Dipoligami Usai Pamer Kemesaraan Saat Masak
Namun sayangnya, nama Norman si Goyang Caiya Caiya tak laku di pasaran.
Karier menyanyinya pun kandas di tengah jalan.
Rasa trauma itu pun masih membekas di hati Norman.
Selepas meninggalkan dunia keartisan, mantan polisi Gorontalo ini memilih untuk banting stir ke usaha dagang bubur manado.
Lokasi tempat jualannya ini berada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada 2016.
Lagi-lagi bisnis bubur ini pun diterpa kebangkrutan.
Norman pun bahkan sempat mencicipi berprofesi sebagai seorang DJ.
Alasan dipecat dari kepolisan
Norman Kamaru menjelaskan alasannya dipecat dari kepolisian pada 8 tahun silam dalam sebuah video.
Dia mengungkapkan tak memiliki niat untuk mengunggah video Chaiya Chaiya yang viral ke YouTube.
Norma menyebut semua itu merupakan perintah.
Norman menyebut setelah video chaya chaya menjadi viral.
Dia merasa tak lagi menjalankan tugas sebagai anggota polisi.
Sebab dia tak lagi ikut apel pagi bersama teman-temannya.
Norman bahkan disarankan untuk pindah tugas ke Mabes Polri.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Namun, 6 kali mengurus kepindahannya tak disetujui oleh Kapolda Gorontalo saat itu.
"Akhrinya saya kabur dari asrama Brimob, 5 hari kalo gak salah keluar dari asrama, jumpa temen-temen di sana asik tiba-tiba saya ketahuan lah lagi ada di daerah itu,” jelasnya.
Norman Kamaru pun sempat meminta orangtuanya untuk menghadap Kapolda karena merasa bingung dengan persoalan dialaminya.
"Saya mau jelasin selama saya booming chaya-chaya itu di Gorontalo. Saya itu gak pernah kemana-mana loh. Mau keluarpun harus perintah dan saya mau keluar ke rumah pun tengah malam. Nanti kalo semua orang semua anggota itu pada tidur baru saya kabur pulang ke rumah. Karena apa sabtu minggu pun hari libur saya gak pernah pulang ke rumah, gak dikasih sama sekali dengan alasan ‘Jangan Man, kamu itu assetnya Kapolda’. Tugas saya Cuma ‘Norman ada yang mau foto’ disuruh ganti baju kepolisian itu doang tugas saya,” kata Norman.
Baca Juga : Bangkrut Sampai Harus Berjualan Bubur Manado, Nasib Norman Kamaru Sekarang Sungguh Mengejutkan
Bantahan kepolisian
Kepolisian Daerah ( Polda) Gorontalo akhirnya memberikan tanggapan terkait tuduhan Norman Kamaru tentang pemberhentiannya dari kepolisian pada delapan tahun silam.
Kabid Humas Polda Gotontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono SIK menjelaskan pemecatan terhadap Norman Kamaru sudah sesuai prosedurnya.
Katanya, Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) keputusan Kapolda nomor Kep/254/XII/2011 tanggal 29 Desember 2011.
"Saudara Norman terbukti melanggar pasal 14 ayat 1 (a) PP nomor 1 tahun 2003 tentang pemberhentian anggota Polri," katanya kepada tribunmanado.co.id pada Selasa (5/3/2019)
AKBP Wahyu Tri mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, Norman Kamaru tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai anggota Polri.
AKBP Wahyu Tri membantah tudingan Norman Kamaru terkait proses pemecatannya.
Wah, semoga kedua belah pihak bisa menemukan titik terang ya Sase lovers.